sebab tata krama yang membentuk seorang pria
Kingsman : The Secret Service
Adam dan Romeo membuat dirinya senyaman mungkin duduk di sebuah cafe yang terletak disudut kota Medan, menikmati hari pertama mereka berada dikota ini, berdua. Seorang pelayan hadir memberikan dua buah daftar menu kepada keduanya, tubuhnya kurus, kulit yang putih bersih kontras dengan seragam ungu berkerah yang dikenakannya.
"manner-nya mas..." kata Adam berbisik, saat pelayan itu berdiri menanti pesanan kedua tamunya ini.
"manner-nya mas..." kata Adam kedua kalinya, kali ini mengganggu Romeo yang menatap Adam memberi kode untuk membiarkan saja pria yang sudah satu menit berdiri itu.
Adam tidak setuju pada printah Romeo, dilemparkannya secara halus daftar menu ditangannya keatas meja. Kemudian bersandar dibangkunya, dan menatap pelayan itu.
"kamu punya manajer?" kata Adam menatap tajam pada pelayan itu "bisa tolong dipanggil?" katanya lagi "tolong..." sekali lagi dengan penekanan yang memerintahkan pria itu segera masuk kedalam caf, untuk berbicara sejenak dengan pria lain yang diduga Adam adalah atasannya.
"kau seharusnya membiarkan saja dia seperti itu..." kata Romeo berbisik, tepat disaat pelayan tadi datang bersama seorang lain bertubuh tambun dengan seragam sama.
Adam mempersilakan kedua karyawan caf itu untuk duduk. Kemudian membuka ponselnya, mencari -- cari sesuatu didalamnya.
"maaf pak, ada apa ya?" kata pria tambun yang sudah duduk disebelah Romeo berhadapan dengan pelayan yang sebelumnya ditegur Adam.
Adam hanya memberikan sebuah isyarat dengan tangannya, masih sibuk dengan ponsel miliknya.
"kau kenal dia?" kata Adam menunjukkan sebuah photo wanita dengan tubuh proporsional, dibalut gaun biru tersenyum manis menghadap kamera.
"beliau..."
"namanya Tina, owner caf ini... adik saya..." Adam memberi pengumuman. "Dan saya tidak mau usaha adik saya harus bangkrut karena hal -- hal kecil yang tidak kalian perhatikan" lanjut Adam.
"maaf pak... tapi..." pria gemuk itu mencoba mencari celah.
Sebelumnya, pelayan kurus yang sebenarnya cukup tampan itu datang pada Adam dan Romeo menyerahkan dua buah menu, kemudian melipat tangannya di dada sambil menatap kedua tamunya itu.
"bahkan saya tidak akan melakukan hal serupa dihadapan orang lain, meski saya bukan sedang dalam pekerjaan sekalipun..." kata Adam.
"sudahlah... itu hanya hal kecil" Romeo kali ini menjawab Adam "lain kali sebaiknya ajari waitress kalian untuk bersikap lebih sopan"
"itu bukan hal kecil..." Adam menuntut.
"kita tidak bertengkar untuk hal ini..." Romeo mencoba meredakan "sudah, kalian masuk saja... dan tolong bawakan saya sup manis" lanjutnya tidak dapat menahan lapar yang sudah menghantui pertunya sedari lima belas menit tadi.
"kau tidak mengatakan kalau adikmu yang masih SMA itu punya caf..."
"aku sudah mengatakannya, waktu minta izin transfer sejumlah uang pada Tina beberapa bulan lalu..." Adam mencoba mengingatkan Romeo "waktu itu kau terlalu sibuk dengan rencana liburanmu yang sampai saat ini belum jadi kenyataan"
Lalu semangkuk sup panas manis hadir di meja itu, siap untuk dinikmati Romeo.
"hei..." kata Adam protes "aku juga tamu kalian..." katanya tidak sadar belum meminta apapun untuk dihidangkan sejak kepadanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H