***
Tahun kedua Adam berada di Jakarta, si bungsu diminta Rudi untuk kembali ke Medan. Rudi berencana agar Adam kembali melanjutkan sekolahnya bersama Lina. Pertemuan ketiga orang itu, antara Adam juga Bibi dan Ayahnya berlangsung tidak sesuai harapan.
"aku akan pindah kembali kesini..." kata Adam mulai bernegoisasi "aku ingin tinggal di kost, sebuah ponsel keluaran terbaru, dan bimbingan belajar"
"kau pikir ayahmu presiden?" kata Lina yang murka mendengar permintaan Adam.
Sebagai pindahan dari ibu kota menuju sebuah perkampungan, Adam akan menjadi bahan pembicaraan disekolah barunya. Adam akan diharapkan lebih pintar dari teman -- teman lainnya. Lebih maju dalam pemikiran dan segala hal termasuk materi.
Meski alasannya tidak terlalu masuk akal, Rudi akhirnya mengeluarkan lembaran uang dari sakunya. Jumlahnya dua juta rupiah, menyerahkannya pada Adam, dihadapan Lina yang masih belum sanggup meredam amarahnya.
***
Adam dengan jiwa pemberontak yang sudah terdidik sejak kecil, melarikan diri ke bandara Kuala Namu. Pada usianya yang ketujuh belas, lengkap dengan identitas resmi yang dikeluarkan Negara. Adam berhasil memesan satu tiket penerbangan, mengembalikannya pada kota sejuta impian, Jakarta.
"kau berpergian sendiri?" seorang pria sepantaran Adam, mendekat mencoba memperkenalkan diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H