Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... Lainnya - None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ada Lagi yang Mati

31 Januari 2019   16:36 Diperbarui: 31 Januari 2019   16:44 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada roda kematian yang berputar demi melindungi keseimbangan waktu

Biarlah yang hidup tetap menjadi harap, dan yang mati segera menjadi abu

Kenapa harus ada benci yang membuat kita terus berseteru

Bukankah esok atau lusa kau akan datang sebagai seorang sahabat kepadaku?

Ada langkah mayat yang tercium busuk dari jiwa skarat

Seolah hidup tiada tujuan kecuali untuk saling menggugat

 Kenapa kita harus menyimpan dendam kesumat

Sebab esok atau lusa kau dan aku duduk semeja menyantap hidangan yang nikmat

Ada sudut yang tersembunyi dibalik hati yang terluka

Kita berdua bagai manusia sengsara

Aku melihatmu sebagai musuh satu - satunya

Kau melihatku seperti penjahat yang harus dibunuh segera

Tapi, esok atau lusa mungkin seorang lain akan mengambil untung dan merusak tanah kita

Hanya sebab kita tidak lagi bisa bersama

Adakah kita berpikir satu atau dua

Sebelum mengarahkan anak panah kepada sesama anak bangsa

Mungkin mereka diluar sana sedang berpesta pora

Menanti keruntuhan pertiwi menjadi porak poranda

Ada lagi yang mati

Sebuah hati nurani

 Kau penuh benci

Aku menyimpan dendam dihati

 Kita berdua sudah dibodohi

Oleh syahwat yang tak mungkin selamanya dimiliki

Lalu kita adu seteru hingga mati

Dan tanah ini, tempat yang kita sebut tumpah darah ini, hanya mampu membisu menyaksikan anak - anaknya menjadi budak dengki

Ada lagi yang mati

Sebuah persahabatan yang tak mungkin seperti dulu lagi

Sebab sehelai rambut memisahkan kita yang berbeda mimpi

Kau memilih dia yang tak mungkin aku amini

Ada lagi yang mati

Kita berdua ditanah sendiri!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun