Biarkan aku mengabdi pada malam
Bagai bintang -- bintang, bagai rembulan yang kadang temaram
Biarkan aku jatuh dalam dosa paling dalam
Bagai pelacur tidak tau kemana harus pulang memeras peluh yang semakin masam
Kutuliskan sajak ini kepadamu
Supaya kau mengerti satu kenyataan tentang hidup penuh liku
Kugoreskan tinta diatas kanfas demi dirimu
Supaya tenang jiwamu setelah kepergianku
Sebab bagai bintang yang paling terang
Terkadang dia terbakar dan hangus menjadi arang
Sebab dosa yang semakin terlarang
Mengutuk aku untuk tidak pernah pulang
Suatu saat nanti mereka akan menyebutku sebagai pelacur kehidupan
Memeras tipu daya dibalik topeng belas kasihan
Suatu saat nanti mereka akan mengutuk aku dalam dekapan
Membunuh raga ini menjatuhkannya kedalam hinaan
Biarkan
Toh kalaupun mati aku tidak akan pernah dikenal atas kebaikan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H