Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... Lainnya - None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyelamatkan Anak dari Gawai

27 September 2018   12:52 Diperbarui: 27 September 2018   13:18 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebelum mengizinkan anak menggunakan ponsel pintar, seharusnya orang tua lebih dulu pintar dalam menggunakannya.

Sebagai salah satu "kebutuhan", gawai tidak dapat ditolak lagi oleh siapapun. Bahkan, saat ini anak pun sudah "harus" memegang sebuah ponsel pintar demi gengsi atau sekedar sarana pengganti orang tua yang seharusnya menjadi sahabat anak dalam tumbuh berkembang.

Seringkali, orang tua yang memberikan ponsel pada anaknya, tidak cukup pintar dalam menggunakan alat itu sendiri. Ironisnya, anak justru lebih cepat memahami kegunaan gawai baik positif dan negatif. Alasan awal supaya anak bisa bermain dengan gawai, sedikit - demi sedikit luntur. Kini para anak sudah mampu memiliki media sosial sendiri, bahkan berseluncur di dunia maya. Dan lebih parah lagi, anak mulai mengenal situs situs terlarang.

Tanpa kontrol cukup dari orang tua, anak masa kini mampu membuka situs tidak seharusnya. Mereka pun sudah mengerti dalam penggunaan "VPN" dan aplikasiya demi mampu membuka hal - hal yang tidak diizinkan pemerintah di dunia maya. Setidaknya, pemerintah sudah bekerja cukup keras demi melindungi kita dari berbagai konten yang tidak pantas. Tapi, tetap saja ada hal - hal yang menjadi diluar kekuasaan pemerintah dalam menghadapi kemajuan teknologi begitu cepat.

Satu - satunya cara adalah, dengan menggunakan kontrol penuh orang terdekat kepada gawai yang digunakan terlebih pada anak - anak dibawah umur. Selalu ada solusi dalam permasalahan.

Matikan Penggunaan Data Internet

Cara paling mudah adalah di ponsel pintar anak, coba matikan penggunaan data internet. Sehingga anak hanya bisa menggunakannya untuk permainan offline, dan tidak memungkinkannya berselancar didunia maya. Dengan ini, anak - anak akan terbebas dari ancaman pergaulan dunia kasat mata itu yang terlalu bebas dan tanpa filter.

Atur Penggunaan Internet

Seandainya anak menjadi lebih pintar, atau orang tua yang merasa si anak membutuhkan sambungan internet pada ponselnya, maka membatasi penggunaan Internet pada ponsel adalah cara lain. Ponsel anda pasti dibekali dengan pengaturan yang mengizinkan anda untuk menggunakan data internet pada beberapa aplikasi. Dan mencopot izin dari aplikasi yang tidak dikehendaki digunakan dengan sambungan internet. Disini, anda bisa mematikan sambungan internet pada aplikasi seperti browser dan aplikasi penjualan (app stire, atau play store). Dengan demikian anak akan terbebas dari penggunaan berlebihan gawai.

Pemeriksaan Secara Berkala

Periksa secara berkala ponsel anak anda. Mulai dari sejarah surfing sampai media tersimpan di ponselnya. Meski sudah memutus semua jaringan, bukan berarti anak anda tidak punya cara lain mengakali ponselnya tersebut.

Ajak Anak Bermain

Menyelamatkan anak dari kecanduan gawai, sebaiknya luangkan waktu anda bersama mereka. Kenalkan anak pada lingkungan sekitar, temani mereka. Pada dasarnya, anak - anak menjadi terfokus pada gadget hanya karena mereka kesepian. Jadilah teman sungguhan bagi anak, dan selamatkan mereka dari dunia yang tidak punya kontrol teesebut.

Bimbing Anak Anda

Kembali lagi, sedari dini anak membutuhkan bimbingan. Bukan dari internet atau orang lain. Tapi dari anda orang tuanya. Dengan memberi bimbingan cukup, anak akan merasa bahwa peran anda sebagai orang tua memang ada.

Setidaknya begitulah cara sederhana menyelamatkan anak dari berlebihan penggunaan gawai. Berharap, dikemudian hari tidak ada kejadian tidak pantas melibatkan anak - anak dibawah umur.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun