Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... Lainnya - None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Saat Kau Milik Yang Lain

18 Oktober 2014   20:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:32 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Persahabatanku dan Monic memang berjalan dengan baik, bahkan hingga ia putus dengan Andre dan akhirnya berpacaran dengan Putra. Aku memang masih memendam rasa untuknya, tapi aku benar – benar menunggu saat yang tepat untuk mengutarakan perasaanku pada Monic. Setidaknya saat ia sudah bukan milik orang lain lagi.

Dan benar saja, perasaanku pada Monic memang masih tersimpan bahkan setelah lima tahun kami lulus dari SMP. Dan aku pun masih mengharapkan Monic adalah benar – benar jodohku, mungkin aku takkan bias jadi pacarnya tapi aku bias jadi suaminya pikirku.

Aku memang tidak jadi kuliah dijurusan hukum, sama dengan Monic yang akhirnya mengambil jurusan Ekonomi sebagai bidangnya. Arah jalanku dan monic memang tidak seperti apa yang kami cita – citakan saat SMP. Walaupun begitu, aku tahu bahwa waktu akhirnya akan berpihak kepadaku.

Lima tahun lamanya berpisah, dan akhirnya dipertemukan kembali dalam sebuah reuni SMP. Aku sudah mempersiapkan segalanya untuk Monic. Dengan bunga mawar merah, aku yakin kali ini tidak aka nada lagi yang menghalangiku untuk mendapatkan cinta monic. Kusetir mobil, menuju tempat reuni, saat sudah yakin bahwa tampilanku cukup sempurna sebagai seorang pria yang akan mendampingi Monic dalam susah maupun bahagianya.

Aku masuk kedalam gedung, tempat reuni diadakan, kulihat Monic yang masih cantik, mengenakan gaun hitam, dan rambut yang dibiarkan terurai. Tubuhnya sedikit gemuk, tapi cintaku sudah tidak memandang fisik lagi, walau wajahnya sedikit lebih chubby, tapi cintaku masih sama besarnya.

Kedekati monic yang sedang bercengkrama dengan Anggy dan teman – teman lama lainnya itu. Kupandangi Monic untuk sesaat, hingga akhirnya tepukan Randy dipundakku menyadarkannku.

“hey joe…”

“Oh, randy…!!!” Aku menjabat tangan randy dan memeluknya hangat.

Randy mulai menjabat satu persatu yang berkumpul disana. Dan obrolan ringan pun dilanjutkan.

“Oh iya, monic… suamimu kok gak diajak?”

Boom…!!! Kali ini aku benar – benar runtuh, ucapan dari Randy itu tidak butuh penjelasan yang panjang untuk mengatakan bahwa Monic sudah menikah. Jangan – jangan gendutnya juga karena…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun