Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... Lainnya - None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Saat Kau Milik Yang Lain

18 Oktober 2014   20:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:32 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Keesokan harinya, aku menunjukkan hasil revisi mading yang aku buat. Dengan Karton merah, ditempeli Puisi “Penerimaan” milik Chairil Anwar, ditambah dengan Kisah Romeo dan Juliet Karya William Shakspare yang aku jadikan cerita bersambung, ramalan zodiac yang memang menjadi favorite remaja, dan beberapa potongan Koran berita, aku sajikan disana.

“Wow… kami bahkan tidak pernah terpikirkan untuk membuat seperti ini” pujian dari monic membuatku terbang melayang. Dalam sekejap, aku menjadi bersahabat dengan Monic, dan aku tidak menyia – nyiakan kesempatan untuk mendekatinya.

Namaku yang sudah tenar sejak hari pertama bergabung disekolah ini tak luput dari sorotan guru – guru. Dan gossip mengenai diriku dan Monic pun mulai menghiasi bibir gadis – gadis rumpi disekolah.

“Monic itu kan pacarnya randy, masa iya sih PDKT sama joe?” kata seorang gadis di kantin, yang sepertinya tidak sadar kalau disitu ada aku. Seketika hatiku runtuh, ternyata Monic dan Randy berpacaran. Alih – alih cemburu yang begitu dahsyat, aku justru semakin dekat dengan monic sebagai sahabat. Kebetulan, Randy adalah anak asrama, jadi anak itu tidak bias mengantarkan Monic pulang, sehingga aku leluasa berduaan dengan Monic saat pulang sekolah.

Kedektanku dengan Monic, mau tak mau sampai juga ketelinga Randy, walau tubuhnya lebih pendek dariku, tetap saja aku enggan untuk baku hantam hanya karena seorang wanita.

“kalau kau suka sama monic, ambil aja” kata – kata Randy membuatku sedikit terkejut. Walaupun sehari sebelumnya aku pernah bicara dengan Dimas, seorang siswa lain yang juga suka dengan Monic. Menurut Dimas, Monic hanyalah ajang taruhan antara dirinya dan Randy, awalnya aku tidak percaya, hingga perkataan itu meluncur dari mulut Randy.

Kisah antara Monic dan Randy memang tidak berjalan mulus pada akhirnya. Mereka putus dipenghujung tahun kami sebagai siswa kelas satu SMP. Aku pun mulai menyiapkan diri untuk menyatakan cinta kepada Monic. Ratusan surat mulai kutulis, mulai dari puisi Khalil Gibran sampai puisi peperangan bersatu padu menjadi ringkasan romantic. Tapi, tetap saja aku tidak ada nyali untuk menyatakan perasaanku kepada Monic.

Dikelas Dua SMP, Randy, Monic dan Aku duduk dalam kelas yang sama. Sama – sama berada dikelas unggulan ternyata membuat persaingan antara Monic dan Randy memanas, untuk memperebutkan predikat siswa terpintar. Aku mencium bau dendam sang mantan dalam persaingan itu, pun begitu aku tidak terlalu ikut campur dengan urusan mereka berdua, pikiranku justru bergelut pada pria – pria yang ternyata sudah mengantri untuk menjadi pacar Monic.

“Aku menyayangimu…” perkataan itu akhirnya keluar dari mulutku saat berdua bersama Monic dibawah gereja dengan rintik hujan.

“aku udah jadian sama Ronald…” Boommm… perkataan itu kurang lebih sama artinya dengan aku terlambat.

“tapi kita masih bisa sahabatan kan?” kata monic melanjutkan perkataannya. Aku hanya mengangguk lesu, kuambil bola basket yang dipegang Monic, lalu berlari ketengah lapangan basket dan mulai bermain sendiri, bersama hujan yang semakin deras. Mataku bahkan tak sanggup untuk melihat Monic kala itu, aku gagal memilikinya hanya karena waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun