"Tapi ayah?" kata susi sedikit menyela...
"Jakarta medan cuma dua jam, ayah tidak akan kenapa - kenapa, papa sudah meminta dokter paling baik untuk menanganinya" kata anton meyakinkan.
Mentari menyongsong begitu cepat, hingga meski jarum jam masih menunjukkan angga 9, tapi panasnya sudah melebihi neraka. Tapi hari ini, mungkin akan benar - benar menjadi neraka bagi anton.
"Maaf pak, saya datang lebih awal" kata anton ketika gubernur memasuki ruangannya. Tampak sang gubernur tidak keberatan, ia hanya tersenyum sambil menjabat tangan anton.
"Saya hanya ingin mengatakan, bahwa sesukses apapun anda, anda tidak akan pernah ada jika orang tua anda tidak ada" kata sang gubernur to the point . Anton masih belum sempat menyela, sebuah sms masuk ke ponselnya.
Ayah meninggal...
Terkejut, merasa bersalah, itulah yang langsung menghampiri anton.
"Maaf pak, saya harus segera berangkat, ayah saya... meninggal"
sang gubernur hanya mengangguk kecil, kemudian mengambil secarik kertas dari lacinya.
"Ada baiknya anda membaca ini ketika dipesawat nanti" kata gubernur sambil mempersilakan anton untuk pamit darinya.
Yth . Gubernur Jakarta