"Dari mana asal Sihhy, Baba? Apakah mereka dari Ojman dan Fujairah?" Aku menanyakan itu, karena aku dengar-dengar mereka berasal dari dua Emir tersebut. Aku mengira karena penduduknya padat makanya mereka datang ke
Ra'sul Khaimah, daerah tempatku tugas.
"Bukan. Asal muasal suku Sihhy berasal dari pegunungan Syuhhuh yang bersambung hingga ke lembah Al-'Ur," jelas Baba Yusuf terus ia diam.
Suku ini sangat terkenal sekali karena Kepala Auqaf juga berasal dari suku Syihhy.
"Oh, yang menarik satu lagi adalah dinamakan Syihhi karena pada saat Khalifah Abu Bakar mereka pelit, tidak ingin mengeluarkan zakat," tambahnya kemudian.
Aku yang kurang puas mendengar penjelasannya itu, langsung aku rogoh ponsel untuk mencari tahu informasi tentang asal suku tersebut secara lengkap. Aku ketik di Google apa yang ingin kucari. Tidak menunggu lama, yang kuinginkan pun tertera dengan lengkap di Wikipedia. Mulai dari letak geografis, keturunan, dialeg, hingga pada para syekh yang berasal dari suku tersebut.
Aku yang sedang asyik membaca, tiba-tiba kami pun tiba di tujuan. 'Ayok turun, Mutawwa'! Kita sudah sampai," ajak Baba Yusuf.
Tanpa menyahut, aku pun lekas turun sambil berharap apa yang kubaca tadi, suatu saat bisa kutuliskan ke dalam sebuah buku yang bercerita tentang ke Emiratan.
Dari tempat parkir yang terletak di depan pagar, kami melangkah ke dalam. Bagaimana ya rumahnya? Mana lebih megah ketimbang kedua rumah yang sebelumnya? batinku bertanya-tanya sembari berjalan bersama tetamu lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H