Quote yang dituliskan oleh sekumpulan penulis. Dalam hal ini, dapat mempercepat penulisan sebuah buku antologi. Andaikan yang menulisnya sebanyak 500 orang, dalam jangka hitungan menit bisa menghasilkan buku quote yang tebalnya 500 halaman. Namun, jika penulisnya hanya beberapa orang saja, berarti tinggal butuh waktu yang lebih lama untuk melahirkan sebuah buku quote.
Jika kamu tertarik untuk menuliskan buku antologi quote, banyak sekali komunitas yang membuat eventnya. Silakan cari informasinya di Instagram. Di sana akan banyak sekali kamu temui. Tinggal sesuaikan dengan seleramu saja. Karena belum tentu tema yang ditentukan panitia sesuai dengan frekuensimu. Atau barangkali kamu tidak setuju pada persyaratan yang ditetapkan. Seperti kamu tidak minat untuk membeli buku yang di sana ada sebuah karyamu sendiri. Karena terkadang, ada event yang mewajibkan untuk beli bukunya. Akan tetapi, tidak mengapa juga. Niatkan saja untuk mengapresiasi diri sendiri. Kalau bukan kamu, siapa lagi?
Apakah boleh dikasih frame setiap quote? Boleh-boleh saja. Selagi itu dapat menarik perhatian pembaca no problem. Akan tetapi, jangan sampai gara-gara frame esensi dari quotenya hilang karena lebih indah framenya ketimbang makna dari quotenya sendiri. Harusnya, kandungan makna dengan frame bisa selaras. Jika tidak, hindari membuat frame agar pikiran pembaca fokus pada pesan yang disampaikan dalam sebuah quote.
Apakah metode kepenulisan quote penting diperhatikan? Penting dong. Mulai dari ejaan baku dan non baku alias EYD. Diksi yang dipergunakan juga urgen dipertimbangkan mana yang tepat atau tidak. Pembaca kamu butuh pada tulisan yang membuatnya cepat paham. Meskipun kata-katanya sederhana tetapi dapat membuat maknanya menyerap ke dalam diri pembaca. Utamakan bahasa sederhana ketimbang bahasa ilmiah yang dapat menjauhkan maknanya dari pembaca. Indah boleh, ilmiah boleh, tetapi tetap dalam koridor estetika. Jangan sampai melampaui nalar pembaca sehingga mereka enggan untuk melanjutkan bacaannya atau jauh dari makna yang diharapkan sang penulis.
Apakah boleh melakukan parafrase terhadap quote? Boleh saja untuk menghindari plagiat. Parafrase adalah menulis ulang sebuah kalimat ataupun gagasan dengan gaya bahasa sendiri. Karena kalau mengambil tulisan orang tanpa menyertakan sumbernya itu namanya plagiat atau menjiplak ide orang lain dan itu tidak boleh. Jika kamu terinspirasi pada quote seseorang, boleh saja kamu tuliskan dengan cara parafrase. Contoh:
"Aku sangat bersyukur karena ditakdirkan berjodoh denganmu. Tanpamu, bagaimana bisa aku hidup bahagia." - Damri Alhasby - RAK 5 Juni 2023.
Kalau mau diparafrase kira-kira akan menjadi seperti ini atau yang semisalnya ya! :
"Berjodoh denganmu merupakan sebuah kesyukuran bagiku. Berkatmu hidupku menjadi lebih bahagia." - Syukri- Medan, 6 Juni 2023.
Syarat-syarat quote:
1. Menggunakan tanda petik dua (") di awal dan akhir kalimat sesudah atau sebelum titik.
2. Kata-katanya berisi ajakan atau dakwah yang mengarahkan hidup ke arah yang lebih baik.