7.  Manajemen, komitmen, dan konsisten
Komitmen terhadap kapan waktunya membaca dan kapan saatnya menulis, bagi seorang penulis amat sangat penting. Dengan membiasakan diri terhadap komitmen tadi, dalam jangka satu atau dua bulan saja secara konsisten akan melahirkan dampak positif yang sangat luar biasa. Seorang penulis akan merasa pusing kalau tidak ada asupan bergizi berupa bacaan-bacaan motivatif dan inspiratif. Meskipun disibukkan oleh pekerjaan, tetapi pikirannya akan merasa buntu kalau dalam sehari tidak menulis.
 8.  Penyesuaian genre
Penyesuaian minat seorang penulis terhadap genre bacaan mesti diperhatikan. Kalau belum bisa mencintai semua jenis literasi, dia mesti fokus terhadap satu atau dua bidang saja. Misalnya, puisi dan cerpen religi atau salah satunya atau genre yang lainnya. Setelah pengetahuannya mapan, baru menambah wawasan dan pengalaman ke genre yang lain. Intinya, boleh berpindah ke genre yang baru asalkan genre yang lama sudah dipahami. Kalau ingin sekaligus juga tidak masalah, asalkan bisa diserap semuanya.Â
 9.  Mencari ide kreatif dan outing of the box
Dalam menulis, ide itu sangat penting. Dan tidak semua ide yang didapatkan bagus untuk ditulis seperti menulis karya ilmiah. Pikirkan dulu kira-kira tulisan itu apakah bermanfaat buat penulis atau pembaca? Menuliskan sesuatu yang bernilai jariyah hasanah itu jauh lebih utama daripada menulis banyak hal tetapi menjauhkan pembacanya dari nilai-nilai keagamaan. Karena sejatinya, apa pun yang kita tuliskan akan dimintai pertanggung jawabannya kelak. Kalau dia baik, akan memudahkannya menuju surga. Jika sebaliknya, wal'iyazdubillah, akan membuat jalannya gelap-gulita dan penuh dengan siksaan.
Mendapatkan ide itu sangat gampang. Yaitu, meliputi dari segala apa yang kita baca, kita dengar, kita lihat, kita tonton, dan kita lakukan. Bahkan dari membaca komentar para netizen yang tulisannya amburadul di sosmed sekalipun, bisa melahirkan banyak gagasan yang kalau disulap dengan diksi indah dan dibalut imaginasi cemerlang akan membuahkan mutiara yang sangat berharga bagi para pembaca.Â
10. Membaca dengan efektif
Terakhir, kalau semua teori kepenulisan sudah dipahami, untuk menuliskan diri kita sendiri dan apa saja yang kita inginkan akan jauh lebih mudah. Selain itu, bagaimana cara membaca efektif harus dimiliki seorang penulis. Bagaimana buku yang berjilid-jilid bisa tuntas tanpa menyita waktu dan energi yang banyak, perlu dipelajari oleh seorang penulis. Itu semuanya dilakukan agar tulisan yang ditulis bukan hanya sekadar rimbun dengan perkataan saja, tetapi kata demi kata menyiratkan banyak hikmah yang dapat menggugah dan menyentuh jiwa pembaca. Menulis bukan sekadar mengurai kata, melainkan menularkan kebermanfaatan dunia dan akhirat.
Dari sini, kita dapat menyimpulkan bahwasanya menulis itu sesuatu yang amat sangat gampang dan tidak harus berpendidikan tinggi, tetapi mempunyai wawasan yang luas adalah sebuah keharusan bagi setiap penulis. Gila menulis bisa dilakukan oleh siapa pun asalkan memenuhi kriteria yang sudah disampaikan di atas. Silakan mencoba! Sebab tidak ada kata terlambat selagi masih hidup. Bagi saya, hanya kematian yang menghentikan seseorang untuk menulis.
Demikian, semoga bermanfaat buat semuanya terutama bagi diri saya pribadi.Â