Mohon tunggu...
Damri Hasibuan
Damri Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Seseorang yang ingin meraih kesuksesan di dunia dan akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sepuluh Trik Menumbuhkan Kegilaan Menulis

4 Juni 2023   00:23 Diperbarui: 4 Juni 2023   00:56 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 3.  Mengikuti event lomba menulis

Di sela-sela belajar literasi, saya sering mengikuti event lomba; menulis cerpen, puisi, sampai kepada novelet. Alhamdulillah sejak pertama kali nimbrung dalam berbagai event, tidak pernah sejarahnya naskah saya ditolak. Walaupun belum pernah menjadi satu besar, tetapi setidaknya selalu lolos kurasi dan dibukukan sehingga sekarang buku antologi saya sudah ada dua puluhan karya dengan penerbit yang berbeda-beda. Banyak juga naskah saya yang sebuku dengan Mas Gol A Gong.

Dengan mengikuti berbagai event lomba menulis, dapat meningkatkan kualitas tulisan kita.

 4. Jangan cepat merasa puas

Bagi yang sudah terbiasa mengikuti event antologi, pasti merasa kurang puas kalau tidak mempunyai buku solo. Seperti saya. Karena minat, waktu itu saya mulai menuliskan 400 Inspiring Quote of Tahfizh. Hanya dalam jangka satu bulan kurang lebih naskahnya selesai. Yang lama malah menunggu proses terbitnya. Saat menunggu terbit, walaupun sibuk dengan real life, saya sempatkan mengikuti event OMOB yang diadakan oleh CS. Alhasil, tidak menunggu lama, buku solo pertama saya pun terbit dan ber-ISBN serta lumayan laris.

Bagaimana dengan hasil lomba OMOB tersebut? Alhamdulilah naskah novelet saya lolos dua besar sehingga dua buku solo saya terbit dalam waktu yang hampir bersamaan. Sekarang, naskah puisi saya yang berjudul: Elegi Lima Menara, akan segera terbit. Selanjutnya akan disusul dengan buku kumpulan cerpen yang saya antologikan. Kemudian, masih banyak ide dan gagasan-gagasan yang menarik lainnya yang harus saya tuliskan secara berangsur-angsur. Baik fiksi, faksi, puisi, maupun non fiksi. Mohon doanya, ya! Saya juga bakal doain kamu! 

 5.  Mencari sumber motivasi dan inspirasi menulis

Nah, dari cerita di atas, saya ingin menambahkan rahasia di balik kegilaan saya dalam menulis. Yaitu, mengikuti jejak para ulama, tokoh bangsa, dan para seniman, khususnya di tanah air. Berkat karya-karya mereka, saya dapat mengenal Islam, saya dapat memahami Al-Qur'an, dan ilmu keislaman lainnya. Saya tidak ingin kalau tradisi menulisnya para ulama tersebut terhenti di tangan saya. Makanya saya ingin seperti mereka. Bahkan walaupun mereka sudah wafat sejak bertahun-tahun yang lalu, tetapi nama mereka tetap terkenang hingga hari kiamat. Lewat karya cemerlangnya Imam Ghazali, Imam Nawawi, dan para Imam Mujtahid misalnya, seolah-olah mereka masih hidup di tengah-tengah kita sekarang. (Bagi yang muslim)

Masih banyak lagi karya-karya ulama klasik. Kalau diceritakan bakal kepanjangan. Belum lagi mengulas tokoh-tokoh penulis Nasional seperti Buya Hamka, Prof. Quraish Shihab, Kang Abik, Andrea Hirata, dan seterusnya masih sangat panjang hampir tidak ada ujungnya.

 6. Menjadikan membaca dan menulis sebagai nafas kehidupan

Kalau seseorang ingin menjadi penulis gila berarti secara bersamaan dia kudu pembaca gila alias kutu buku pula. Hal itu merupakan keniscayaan dalam diri penulis gila. Karena tanpa mengimbangi bacaan, tulisan kita akan menjadi klise. Ketidakinginan memperkaya wawasan dan pengalaman, seorang penulis akan merasa insecure, akan tidak percaya diri, dan tumbuhlah rasa malas untuk menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun