Mohon tunggu...
Damri Hasibuan
Damri Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Yang haus akan ilmu itu adalah para penuntut ilmu itu sendiri

Tulislah, maka kamu akan mengabadi!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sepuluh Pertanyaan Penting Terkait Imam Indonesia untuk UEA

3 Juli 2022   16:55 Diperbarui: 3 Juli 2022   18:17 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ada banyak hal penting yang sering ditanyakan oleh masyarakat Indonesia terkait imam Indonesia untuk UEA. Tulisan kali ini, akan merangkum semua pertanyaan yang sering dilayangkan dan penulis akan mecoba menjawabnya berdasarkan informasi yang penulis dapatkan dari para imam Indonesia yang sudah ditugaskan di sana ataupun dari berbagai media mainstream lainnya. Antara lain;

1. Kenapa UEA masih mengharapkan imam dari Indonesi? Bukannya orang UEA hafal Al-Qur'an?

Benar, orang UEA atau disebut juga dengan Emirat benar banyak di antara mereka yang sudah hafal Al-Qur'an. Tapi, belum tentu suara dan bacaan mereka digandrungi oleh warga setempat. Makanya orang Indonesia bisa dipercaya untuk imam di sana karena bacaan dan iramanya bagus-bagus.

Juga perlu diketahui bahwasanya penduduk pribumi dari UEA hanya berkisar 10 %, sisanya orang ekspatrian. Bayangkan, seberapa jumlah hafizh lokalnya. Kalau pun hafizhnya banyak, tidak  bakal mencukupi dunia perimaman di negara teluk itu. Selain daripada itu,  untuk mencari imam pribumi yang bacaannya bagus, kuotanya masih amat sangat jauh dari kuota yang dibutuhkan. 

Disamping penduduk pribuminya meskipun mereka hafal Al-Qur'an, suara dan bacaannya bagus, tidak semuanya tertarik menjadi imam mesjid. Karena bagi mereka, ada yang memandang dari segi sallarinya, tidak seberapa dibandingkan profesi yang lain.

Apakah cakap berbahasa Arab, menjadi syarat mutlak bagi calon imam UEA? Iya. Karena dengan pandai berbahasa Arab, maka akan membuka peluang sosial yang lebih luas. Selain itu, akan membuka peluang kerja sampingan. Dan dialeg bahasa yang digunakan adalah bahasa kitab.

2. Para imam Indonesia di UEA, apa saja fasilitas yang diterima? Rumah yang sangat layak. Dilengkapi dengan segala fasilitas yang ada jalananya, menuju masjid. Juga perlengkapan dapur. Seperti kulkas dan kompor. Fasilitas tersebut berlaku baik bagi yang bujangan, bawa istri dan membujang. Bedanya, mungkin diukuran rumah. Bagi yang Bawak keluarga akan disesuaikan dengan rumah yang dikasih.

3. Apa dikasih fasilitas kenderaan? Adapun kenderaan tidak disediakan karena selain dekat dengan mesjid, dekat juga dengan tempat tinggal. Hanya saja, kalau belanja ke tempat jauh bisa dengan menggunakan taxi atau naik transportasi umum.

4. Berapa biaya hidup disana? Tergantung individunya.
Kalau hemat, bisa sampai dua juta. Bagi yang berkeluarga bisa sekitar tiga sampai empat jutaan. Begini taksiran harga kebutuhan pokok disana. Berikut taksiran harga sebagian kebutuhan pokok penting. Seperti, beras perkilo Rp. 70 K,
daging perkilo Rp. 120 K, bensin Rp. 12 K perliter. Bisa dikatakan biaya hidup masih sangat-sangat terjangkau.

 Sehingga dari gaji yang diterima, masih bisa  nabung untuk keperluan lain. Seperti untuk memberangkatkan orangtua umrah atau umrah bareng keluarga, haji bareng keluarga, bisa juga untuk beli tanah, beli mobil dan keperluan lainnya.

5. Berapa sallary para imam UEA? Sebenarnya untuk gaji imam semuanya sama. Baik masjid besar, kecil, di kampung dan di kota. Sekitar 4300 Dirham. Tapi yang perlu diingat bahwasanya ada 3 tingkat terkait karir imam disana nantinya.

Pertama, semua yang baru ditugaskan disana akan menjadi Musyrif dulu, meskipun kerjanya sebagai imam. Gajinya Rp. 17 jutaan rupiyah. Setelah berberapa lama, kemudian naik tingkat menjadi muazdin, tugasnya tetap imam yang gajinya perbulan Rp. 20 jt. Dan khusus pangkat imam, gajinya Rp. 25 juta perbulan. 

Tapi, bagi generasi imam Indonesia yang disana, hingga sekarang masih langka yang sudah sampai pada tingkat terakhir ini. Meski ada peluang kenaikan pangkat, tapi agak lama, sulit dan belum ada aturan baku kisaran berapa lama kenaikan tingkat.

6. Bisa tidak mendapatkan honor tambahan selain dari gaji pokok imam? Bisa. Hanya saja butuh kesabaran. Seperti menjadi khatib Jum'at. Sekali khatib akan mendapatkan Rp. 800 K. Selain itu ada juga yang dipercaya sebagai pengajar di beberapa Ma'had Tahfizh 2 kali seminggu. Gajinya bisa mencapai Rp.  9 JT perbulan. Tapi, untuk bisa menjadi guru disini, dia harus dapat izin dulu dari Awqaf setempat. Untuk mendapatkan izin Awqaf harus ada lembaga resmi yang minta rekomendasi itu ke Awqafnya.

Selain itu, masih ada honor tambahan yang menarik. Yaitu masih seputar diperimaman. Yakni, Imam undangan di abu Dhabi di mesjid syekh Zayid 4000 Dirham. Ini hanya sesekali saja. Tapi, untuk bisa dapat undangan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Disamping suara yang mapan, hafalan yang mutqin, butuh kesabaran dan perjuangan.

Disana bisa juga buka bisnis kecil-kecilan semacam jualan rendang, bakso, dll) untuk dijual kepada WNI yang berdomisili di Emirat Arab. Serta ekspor-impor.

7. Bagaimana budaya UEA?  Maysarakatnya dikenal dengan  beradab, membaur. Sistem presidennya parlementer dan moderat. Tempat wisata sangat banyak. Sistem politiknya tenang, jauh dari keributan. Tidak ada demo-demo. Mereka menghargai kinerja yang menghargai pekerjaan yang baik.

8. Bisakah para imam untuk talaqqi ataupun kulliah? Bisa bangat. Asalkan bisa bagi waktu dan tidak tabrakan dengan waktu salat. Begitu juga dengan kulliah. Tapi, harus jarak jauh. Kalau kulliah disini biayanya sangat mahal dan pastinya tabrakan dengan waktu salat.

9. Bagaimana dengan stigma negatif tentang UEA? kalau niatnya karena Allah itu semuanya tidak ada. Kecuali, ingin mencari hal-hal yang negatif. Kalau itu, di mana pun pasti ada. Hatta Di tanah haram juga ada.

10. Apa saja yang perlu dihindari oleh para imam? Disini sangat rentan dengan bicara politik. Sangat tidak diperkenankan bicara politik. Akibatnya bisa fatal. Deportasi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun