Mohon tunggu...
Adam Raihan Priambada
Adam Raihan Priambada Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa S2 (Magister)/Universitas Andalas

Biologi dan Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mamalia Laut Warisan Dunia yang Tak Lagi Dipedulikan

20 Desember 2022   22:30 Diperbarui: 21 Desember 2022   21:04 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, situasinya berbeda untuk ketiga jenis paus sikat (baleen whales) yang tergolong "terancam punah"; tiga jenis paus bergigi diklasifikasikan sebagai "rentan"; dan satu jenis lumba-lumba terdaftar sebagai "hampir terancam". Semua spesies paus benar dan beberapa spesies paus bergigi terdaftar di CITES Apendiks I. Dengan kata lain, dilarang menggunakan bagian tubuh mana pun dari semua hewan ini.

Terkait perlindungan mamalia laut, WWF telah banyak melakukan kegiatan terkait di Indonesia, salah satunya di Kalimantan. Sejak tahun 2009, WWF-Indonesia dan mitranya telah melakukan survei, penelitian dan peningkatan kapasitas masyarakat tentang populasi dan habitat lumba-lumba. Dokumen ini telah tersedia untuk umum sejak tahun 2016 dan bertujuan untuk menjadi acuan bagi pembuat kebijakan dalam mengimplementasikan inisiatif terkait upaya konservasi paus di Indonesia. Itu juga berhasil mempromosikan praktik perjalanan yang lebih bertanggung jawab dengan menerbitkan serangkaian panduan. tentang mengamati dan berinteraksi dengan makhluk laut.

Daftar Pustaka

Ajeng, T. R. 2018. 3 Penjelasan Kenapa Lumba-Lumba dan Paus Sering Terdampar di Pantai. https://www.idntimes.com/science/discovery/ajeng-tsaniya-r/3-penjelasan-kenapa-lumba-lumba-dan-paus-sering-terdampar-di-pantai-c1c2?page=all. Diakses pada Minggu, 20 November 2022. 

Laist D.W. 1997. Impacts of marine debris: entanglement of marine life in marine debris including a comprehensive list of species with entanglement and ingestion records. In: Coe J.M. and Rogers D.B. (eds), Marine Debris: Sources, Impacts and Solutions. Springer-Verlag, New York, pp. 99– 139.

McKenzie C., Rogan E., Reid R.J. and Wells D.E. 1997. Concentrations and patterns of organiccontaminants in Atlantic white-sided dolphins (Lagenorhynchus acutus) from Irish and Scottishcoastal waters. Environ. Pollut. 98: 15–27.

Morizur Y., Berrow S.D., Tregenza N.J.C., Couperus A.S. and Pouvreau S. 1999. Incidentalcatches of marine mammals in pelagic trawl fisheries of the Northeast Atlantic. Fish. Res. 41:297– 307.

Northridge S.P . and Hammond P .S. 1999.Estimation of porpoise mortality in UK gill and tanglenet fisheries in the North Sea and West of Scotland. Scientific Committee Paper, 51st meeting ofthe International Whaling Commission, 1–15 May 1999.Grenada SC/51/SM42.

Sekar, Mira. 2016. Pengenalan Jenis Jenis Mamalia Laut Indonesia. ISBN : 978-602-7913-15-8.

WWF. 2022. Hewan Mamalia Laut. https://www.wwf.id/spesies/mamalia-laut. Diakses pada : Minggu, 20 November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun