Mohon tunggu...
damitodam
damitodam Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Mahasiswa

Menejeneral

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Konsep Dasar Asesmen

3 Desember 2024   13:07 Diperbarui: 3 Desember 2024   13:09 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By. Muhamad Maulana Sultonudin

Assessment psikologi adalah proses sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi tentang individu untuk memahami aspek-aspek psikologis mereka. Proses ini mencakup berbagai metode, termasuk wawancara, kuesioner, tes psikologis, dan observasi. (P, n.d.)

Peran Assessment Psikologi

1. Diagnosis: Membantu dalam mengidentifikasi gangguan mental atau kondisi psikologis lainnya.

2. Perencanaan Intervensi: Menyediakan informasi yang diperlukan untuk merancang terapi atau intervensi yang tepat.

3. Evaluasi: Menilai efektivitas intervensi atau terapi yang telah dilakukan.

4. Pengembangan Diri: Membantu individu memahami kekuatan dan kelemahan mereka, serta area yang perlu diperbaiki.

Fungsi Assessment Psikologi

1. Pemetaan Kognitif dan Emosional: Mengetahui cara pikir, perasaan, dan perilaku individu.

2. Pengukuran Kemampuan: Mengukur kemampuan intelektual, keterampilan sosial, dan potensi individu.

3. Penyusunan Rencana Edukasi atau Karir: Menyediakan informasi untuk membantu dalam pemilihan jalur pendidikan atau karir yang sesuai.

4. Mendukung Pengambilan Keputusan: Memberikan dasar yang kuat untuk keputusan yang berkaitan dengan kesehatan mental, pendidikan, dan pengembangan pribadi.

Dengan melakukan assessment psikologi, profesional dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang individu, yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil intervensi dan kesejahteraan individu tersebut.

Dalam dunia pekerjaan Assessmen psikologi mengukur potensi, karakter maupun kompetensi peran seseorang, tidak mengukur kompetensi teknis atau bidang pekerjaan tertentu sehingga perlu dilakukan penilaian tersendiri jika tuntutan pekerjaan memerlukan skills tertentu dari seseorang (Marieta, 2020)

Bentuk Assessment Dalam Ranah Bimbingan dan Konseling

Assessment Teknik Tes

Dalam assessment ini hanya digunakan oleh para konselor yang telah memiliki sertifikasi khusus, assessment teknik tes ini adalah prosedur sistematis untuk membandingkan tingkah laku dua individu atau lebih, menurut Anne Anastasi dalam buku Asesmen Teknik Nontes dalam Perspektif BK Komprehensif (Karya Gantina Komalasari), berpendapat bahwa assessment dengan teknik tes ini merupakan suatu pengukuran terhadap suatu sampel tingkah laku yang objektif dan terstandar.

Dalam assessment teknik tes ini juga memiliki beberapa jenis, yakni:

1. Tes Prestasi

Tes prestasi adalah ukuran tingkat perolehan atau pembelajaran seseorang dalam suatu subjek atau tugas. Tes tersebut memberikan pada konseli tipe informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan penting pada pendidikan dan karir. Jika seorang konseli mempunyai kemampuan, minat, atau disposisi kepribadian yang cocok untuk bidang karir yang dipilih, tetapi kurang memiliki pengetahuan atau keahlian, dia dapat membuat langkah positif untuk membetulkan ketidakefisienan tersebut.

2. Tes Bakat

* Mengidentifikasi kemampuan potensial yang tidak didasari individu; 

* Mendukung pengembangan kemampuan istimewa atau potensial individu tertentu; 

* Menyediakan informasi untuk membantu individu membuat keputusan pendidikan dan karir atau pilihan lain diantara alternatif- alternatif yang ada; 

* Membantu memprediksi tingkat sukses akademis atau pekerjaan yang bisa diantisipasi individu;

* Berguna untuk mengelompokkan individu-individu dengan bakat yang serupa bagi tujuan perkembangan kepribadian dan Pendidikan.

3. Tes Minat

Sesuai dengan namanya, maka tes ini merupakan tes yang mengukur kegiatan/ kesibukan macam apa yang paling disukai seseorang. Asher dkk berpendapat bahwa minat yang dimiliki oleh suatu individu dapat memberikan dampak, yakni:

* Sebagai kondisi psikologis yang ditandai dengan pemusatan perhatian terhadap masalah/aktivitas tertentu, atau sebagai kecenderungan untuk memahami suatu pengalaman yang akan diulang.

* Sebagai suatu rasa senang yang dihasilkan dari adanya perhatian khusus terhadap suatu aktivitas.

4. Tes Kepribadian

Tes kepribadian biasanya untuk mengukur ciri-ciri kepribadian, melainkan lebih bersifat kognitif, seperti karakter, gaya, temperamen, corak kehidupan emosional, kesehatan mental, jaringan relasi sosial dengan orang lain, dan lainnya.

Assessment Teknik Non-Tes

Assesment ini berbentuk lebih sederhana baik dalam prosedur perancangan, administrasi, pengolahan, analisis, hingga penafsirannya, bentuk tes ini juga paling banyak digunakan oleh para konselor. 

Adapun jenis-jenis assessment teknik non-tes ada Daftar Cek Masalah (DCM), Alat Ungkap Masalah Umum (AUM-U), Alat Ungkap Masalah Belajar (AUM PTSDL), Wawancara, Sosiometri, Observasi, Kuesioner, dan masih banyak lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun