Mohon tunggu...
Damiri Alawi
Damiri Alawi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Lepas

damiriahmad4@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ragam Mahasiswa Semester Akhir Saat Menyusun Skripsi

18 Oktober 2021   17:00 Diperbarui: 18 Oktober 2021   17:08 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebelum saya membahas bagaimana ragam mahasiswa semester akhir saat menyusun skripsi berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya, ada baiknya terlebih dahulu saya jelaskan mengenai apa itu mahasiswa semester akhir. 

Mahasiswa semester akhir itu merupakan mahasiswa semester delapan atau lebih dan masih berkuliah. Intinya, mahasiswa semester akhir itu merupakan mahasiswa yang sensitif atau rentan akan depresi karena nggak lulus-lulus. 

Belum lagi pertanyaan "kapan lulus?" dari setiap orang yang kenal pada dia, dan ketika bertemu sesama semester akhir pun, selalu saja ada pertanyaan "sudah sampai bab berapa?" yang membuatnya jadi tambah rentan terkena depresi.

Mahasiswa semester akhir juga merupakan sasaran dan bahan yang empuk untuk dijadikan meme. Anda ketawa, kami yang menangis. Apalagi jika sudah menjadi mahasiswa semester akhir terus jomblo, pasrah saja sudah. 

Selain depresi karena tidak lulus-lulus, harus juga menanggung bully-an karena jomblo. Jika sudah begitu, kelar sudah hidup lu. Jadi mahasiswa semester akhir dan jomblo itu memang bully-able.

Menurut KBBI, skripsi merupakan karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh semua mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisinya. 

Namun, menurut sebagian besar mahasiswa semester akhir yang sedang menyusun skripsi, mereka mempunyai definisi lain. Menurut mereka, skripsi merupakan tugas akhir perkuliahan yang membuat mereka kesulitan untuk lulus. 

Skripsi juga menuntut mereka untuk tetap sempurna dan perfeksionis dalam menulis karangan ilmiah tersebut. 

Meski pun skripsi membuat mahasiswa semester akhir kesulitan, namun mau tidak mau mereka harus tetap mengerjakan. Banyak ragam mahasiswa semester akhir ketika sedang menyusun skripsi, berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya, diantaranya:

1. Si Semangat

Mahasiswa semester akhir yang bertipikal semangat ini merupakan mahasiswa yang selalu ulet dalam menyusun skripsi. Saat bimbingan skripsi pun, mereka bisa tiga sampai empat kali dalam seminggu. 

Tak peduli dengan ajakan teman untuk ngopi di tongkrongan, push rank mobile legend, karena yang terpenting menurut mereka bisa lulus tepat waktu. Bisa cumlaude. Bahkan, mereka sudah menyiapkan jauh-jauh hari judul skripsi tersebut di semester 6.

2. Si Pekerja

Menyusun skripsi bisa dikerjakan di mana saja dan kapan saja, dan mahasiswa semester akhir pun sudah tak ada perkuliahan atau mata kuliah yang mewajibkan mereka untuk ada di kelas, akhirnya mereka memilih untuk bekerja sambil mengerjakan skripsi. 

"Untuk tambahan uang jajan" begitulah penuturan mahasiswa semester akhir yang sambil bekerja.

3. Si Kena Mental

Sudah tak asing ketika menyusun skripsi akan mendengar kata "revisi". Si kena mental ini biasanya saat akan bimbingan berekspektasi akan mendapatkan revisian hanya sedikit. 

Namun ketika pembimbing membacanya ternyata skripsi tersebut mendapatkan revisian banyak sekali. Belum lagi kena marah. Langsung deh kena mental dan tak menyentuk skripsi tersebut.

4. Si Malas-Malasan

"Ah elah, masih semster 8. Masih ada 6 semester lagi" mahasiswa semester akhir seperti ini harus segera dijauhi. Karena mahasiswa seperti ini akan mengajak pada kemalasan. Kerjaannya cuman tiduran doang di kosan. Palingan buka laptop hanya main game dota, buka HP main mobile legend atau buka youtube.

5. Si Kurangan Referensi

Judul tuh yang biasa-biasa saja, jangan terlalu idealis. Memang, judul idealis membuat skripsi terlihat "wah", namun jangan lupa pula, judul yang terlalu idealis akan menimbulkan susahnya untuk mendapatkan referensi.

6. Si Tukang CTRL+C dan CTRL+V

Kuliah sudah tujuh tahun, dan semester sudah memasuki pada puncaknya. Tak jarang mahasiswa semester akhir ini memilih jalan pintas untuk memudahkannya menyusun skripsi. 

Untuk bayar joki ia tak mampu, maka jalan satu-satunya adalah Copy Paste. Copy Paste adalah cara jitu untuk menyusun skripsi karena sudah deadline, karena jika tidak lulus di semester empat belas maka otomatis akan di DO oleh pihak kampus.

7. Si Ada Masalah Dengan Dosen Pembimbing

Siapa sih yang pengen punya masalah dengan dosen pembimbing? Semuanya juga pengen gak ada masalah dengan dosen, apalagi sudah di semester akhir. 

Namun apa daya, pada beberapa kasus ada beberapa mahasiswa semester akhir yang mempunyai masalah dengan dosen pembimbingnya. 

Ada beberapa faktor yang menyebabkan, diantaranya karena mahasiswa telat datang dari waktu yang sudah ditentukan untuk bimbingan, dan juga karena si mahasiswa terlalu sering ngehubungin dosen lalu ngerasa di teror oleh mahasiswa. Dan hasilnya, kontak WA di blokir, menghadap ke ruangannya pun di persulit.

8. Si Merasa Paling Menderita

Tipe mahasiswa semester akhir seperti ini merupakan mahasiswa yang selalu mengeluh. Merasa kalau dirinya adalah mahasiswa paling menyedihkan se-kampusnya. 

Belum apa-apa sudah insecure, baru dapat revisian satu halaman saja, bilangnya habis-habisan revisi seabreg. Yang ada selalu membandingkan kesedihan dia dengan yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun