Latar Belakang
Air merupakan unsur yang penting untuk memastikan keberlanjutan hidup kita. Tanpa makan kita dapat bertahan selama dua sampai tiga bulan tetapi tanpa air kita hanya dapat bertahan selama sekitar 3 hari. Maka dari itu, air merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia.
Kita menggunakan air untuk memasak, mandi, minum, mencuci dan banyak aktivitas industri.Sebenarnya apa itu air bersih? Menurut pemerintah Indonesia, air bersih adalah “Air yang sesuai untuk kebutuhan sanitasi yaitu air yang tidak berbau, tidak berasa, tidak keruh atau memiliki tingkat kekeruhan yang rendah. Selain itu air tersebut juga tidak mengandung bakteri-bakteri.”
Dalam dunia ini, terdapat kekurangan air bersih yang dapat berdampak buruk pada kesehatan kita. Diperkirakan sekitar 1,8 juta jiwa yang meninggal akibat kekurangan air bersih. Krisis air bersih ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Menurut data dari WHO, terdapat lebih dari 1,1 milyar masyarakat di dunia ini yang kekurangan akses terhadap air bersih. Kekurangan air bersih ini tidak hanya berdampak kepada daerah daerah pedesaan yang masih kurang maju tapi juga dapat berdampak terhadap perkotaan seperti Jakarta dimana akuifer atau cadangan air tanah di Jakarta mayoritas sudah terkontaminasi.
Terdapat banyak penyebab dari terjadinya krisis ini. Faktor utama dari terjadinya krisis ini merupakan kontaminasi air bersih. Banyak hal yang dapat menyebabkan air bersih tersebut terkontaminasi seperti membuang sampah di kali-kali atau sumur yang membuat air menjadi kotor. Sampah sampah terutama yang tidak mudah diurai merupakan sampah yang paling sering ditemukan mengkontaminasi badan air.
Tidak seperti membuang sampah sembarangan yang dilakukan warga biasa, pabrik yang membuang limbah toksik di sungai lebih bahaya lagi. Sudah banyak kasus terjadi pencemaran sungai yang dilakukan oleh pabrik pabrik besar yang membuang limbahnya secara sembarangan di sungai seperti pada kasus Sungai Bengawan Solo. Umumnya, ditemukan pencemaran ini muncul pada saat terdapat warga atau hewan yang mengkonsumsi air tersebut dan terkena penyakit ataupun dapat kehilangan nyawanya.
Maka dari itu, pencemaran air merupakan hal yang sudah seharusnya kita anggap serius. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi terjadinya pencemaran ini supaya tidak terjadi krisis air di dunia. Tentunya kita dapat berhenti mencemari badan air tersebut. Tetapi apa yang harus kita lakukan terhadap badan air yang sudah tercemar. Maka dari itu, kelompok kami mempunyai usulan solusi yaitu membuat filter air.
Filter air yang akan kami buat merupakan filter air yang sederhana yang dapat dibuat oleh orang sehari hari. Menurut kami tidak semua orang dapat mempunyai akses kepada filter air yang sangat canggih dan mahal. Maka filter air yang kami buat dapat digunakan oleh orang dari latar belakang mana pun.
Benda yang kami gunakan sebagai filter air merupakan barang barang yang sangat mudah dicari yaitu (Gambar 1.1) : Kerikil, Sabut Kelapa, Arang, Ijuk dan juga spons. Tentunya karena ini merupakan filter yang masih bersifat sederhana, kami sangat menyarankan air dapat di filter tidak hanya sekali dan air juga dimasak setelah di filter untuk memastikan bakteri dalam air tersebut telah mati.
Filter yang kami buat bertujuan untuk memanfaatkan air yang dahulunya kotor dan tidak dapat digunakan menjadi air yang kayak dipakai maka dapat meminimalisir krisis air di dunia.
Proses Pembuatan Filter :
1. Ambil botol yang telah dibagi dua, masukkan kain kasa/kain lap/spons pada bagian paling bawah.
2. Lanjutkan untuk memasukkan ijuk ke dalamnya, tekan-tekan hingga padat.
3. Masukkan arang dilanjutkan sabut kelapa kemudian tekan kembali hingga memadat.
4. Tuangkan kerikil ke dalamnya hingga terisi penuh.
5. Berikan penyangga agar alat penjernihan air sederhana ini dapat berdiri dengan baik.
6. Tempatkan wadah di bagian bawah mulut botol untuk menampung air yang telah disaring.
Penjelasan bagian Filter :
Filter ini mempunyai 5 bagian yang berbeda. Dari bagian teratas menyaring benda yang terbesar hingga bagian terbawah yang menyaring benda yang terkecil. Bagian dari filter dari atas ke bawah yaitu: Kerikil, Sabut Kelapa, Arang, Ijuk dan Spons. Kerikil dan arang digunakan untuk menyaring benda benda yang besar seperti lumut, daun dan sampah lainnya.
Bagian selanjutnya yaitu arang mempunyai manfaat yaitu sebagai adsorben karena dapat melakukan absorbsi/ menyerap unsur-unsur logam ataupun fenol dalam air sehingga menjadi jernih. Lalu ijuk mempunyai manfaat untuk menangkap benda sisah yang mungkin tidak tertangkap oleh bagian lainnya dan untuk meratakan aliran air. Dan bagian terbawah adalah spons yang mempunyai tujuan untuk menutup lubang botol supaya ijuk dan arang tidak keluar dari botol dan mengkontaminasi air dan bukan menyaringnya. Spons/kasa/kain digunakan karena dapat menjadi garis filter terakhir karena mempunyai lobang yang kecil yang tidak bisa dilewati oleh bagian filter.
Hasil:
Saat kami melakukan percobaan dengan menyaring air yang kotor (dengan butiran tanah), hasilnya sangat baik. Dimana kami melihat air keluar jernih. Sehingga dapat dinyatakan bahwa percobaan membuat filter sederhana ini sukses. Tetapi, selama proses pembuatan filter, terdapat beberapa percobaan dimana bagian dari filter lolos dari spons dan mengkontaminasi air.
Kesimpulan:
Dapat disimpulkan bahwa filter ini akan menjadi sangat berguna bagi orang orang di daerah yang tidak mempunyai akses terhadap air bersih dan mempunyai fasilitas yang minim dan tidak dapat mempunyai sebuah filter yang bagus. Filter air ini bermanfaat karena sangat sederhana tetapi itu merupakan salah satu dari kekurangannya. Dimana terdapat bakteri bakteri mikroskopik yang tidak dapat disaring oleh filter ini maka dari itu kami menyarankan untuk memasak air yang telah difilter sebelum mengkonsumsinya ataupun menggunakannya untuk keperluan lainnya.
Sumber :
https://www.pinhome.id/blog/apa-akibatnya-jika-masyarakat-kekurangan-air-bersih/
Diakses pada 10 Maret 2023 14.24 p.m.
https://bpbd.bogorkab.go.id/upaya-apa-yang-dapat-dilakukan-untuk-mengurangi-krisis-air-bersih/
Diakses pada 10 Maret 2023 14.37 p.m.
https://envihsa.fkm.ui.ac.id/2021/09/30/krisis-air-bersih/
Diakses pada 10 Maret 19.54 p.m.
https://airkami.id/faktor-penyebab-terjadinya-krisis-air-bersih/
Diakses pada 10 Maret 20.11 p.m.
https://berita.99.co/cara-membuat-saringan-air/
Diakses pada 10 Maret 20.25 p.m.