Mohon tunggu...
damian alexander
damian alexander Mohon Tunggu... -

say no to plagiat!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Usaha Kurangi Buta Aksara di Papua Barat

27 November 2013   19:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:36 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, Papua Barat menjadi salah satu provinsi tertinggi buta aksaranya yaitu sekitar 32 ribu lebih penduduknya tidak bisa membaca dan menulis. Bahkan disebut-sebut angkat tersebut merupakan data yang masih dikomplain karena pada kenyataannya bisa jauh lebih tinggi bahkan bisa dua kali lipat dari angka tersebut. Di Provinsi tersebut, Kabupaten Manokwari dan Tambrauw – lah yang merupakan daerah yang paling tinggi angka buta aksaranya.

Beberapa cara pun telah ditempuh termasuk dengan membangun kerjasama dengan lembaga dan mitra lain, misalnya dengan pihak gereja. Menggandeng pihak gereja ini memiliki tujuan karena sebagian besar warga yang masih buta huruf merupakan jemaat gereja.

Tak hanya itu, pihak TNI dan Polri pun digandeng untuk membantu mengurangi angka buta aksara di Papua Barat. Kemendikbud telah meneken MoU bersama Kapolri dan Panglima TNI untuk terlibat langsung dalam program percepatan pemberantasan buta aksara.

Sejak 2009, di Papua Barat juga telah membentuk Forum Komunikasi Tutor Pendidikan Keaksaraan Provinsi Barat. Forum tersebut diketuai oleh Nur Wulan Tri Cahyani. Forum ini telah melakukan upaya pemberantasan buta aksara dengan cara membentuk kelompok-kelompok belajar untuk para buta aksara meskipun dengan fasilitas yang terbilang masih minim. Di kabupaten Manokwari sendiri, forum ini mengasuh 20 kelompok belajar yang tersebar di kota Manokwari maupun di wilayah Prafi dan sekitarnya.

Saat ini, Forum Komunikasi Tutor saat ini sedang menggelar diklat teknis yang diikuti sebanyak 50 peserta yang diantaranya merupakan utusan dari pihak gereja. Ikut hadir beberapa tenaga tutor dari kabupaten Teluk Wondama.  Mereka nantinya akan disebar ke berbagai titik yang menjadi kantong buta aksara.

Usaha-usaha yang dilakukan ini memerlukan partisipasi dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, bagi pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung diharapkan membantu menyukseskan usaha tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun