Mohon tunggu...
Ilfi Khairani Rahman
Ilfi Khairani Rahman Mohon Tunggu... lainnya -

love art, cooking mania, kitten love

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jangan Pelit Memberikan Pelukan

9 Juni 2014   21:25 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:31 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabanhari berkutat dengan teman-teman (siswa-siswi-red) di sekolah memang terasa melelahkan, terlebih dengan jadwal full dari pagi hingga sore hari selama 5 hari kerja, positifnya semua itu memberikan saya begitu banyak pelajaran yang amat sangat berharga sebagai bekal kelak dimasa yang akan datang, terutama jika sudah berhubungan dengan remaja dalam tahap tumbuh kembang yang tidak pernah lepas dari yang namanya masalah...
Trouble is a friend, rasanya kalimat itu memang benar adanya, ketika dimensi-dimensi hidup berubah dan berkembang seiring waktu sejalan dengan bertambahnya usia, pertumbuhan jasmani (biologis, psikomotor), perkembangan pemikiran (kognitif), ruhani (agama, moral dan afektif) serta psikologisnya, yang kesemuanya itu tidak menutup kemungkinan munculnya masalah pada anak, dan hal tersebut dapat disebabkan oleh ketidaksiapan menghadapi berbagai perubahan yang terjadi dalam dirinya (seperti yang sudah disebutkan sebelumnya) maupun yang datang dari luar dirinya (sosial, enviromental).

Salah satu kasus, saya pernah menghadapi anak yang pemurung.. ya pemurung... mungkin terdengar biasa saja, soundsnya bukan suatu kasus yang heboh dengan judul yang spektakuler.. namun ini menjadi penting bagi saya ketika anak yang mestinya bahagia, ceria, wajah merona karena lelah berlarian di lapangan tersengat matahari, malah diam, mengasingkan diri dari teman sebaya, wajah pasi, mata sayu, hasil belajar berantakan,,,, jelas anak itu tidak dalam keadaan OKE,,, not effective daily living kalau istilahnya dalam Konseling: KEST (Kehidupan Efektif Sehari-hari Terganggu).

Ada catatan khusus cara mendekati anak, sebab bagi sebagian anak remaja berusia 14 tahun (usia pubertas) mendekati mereka bukanlah hal yang mudah, ditambah dengan persoalan tadi, hingga perlu treatment khusus hingga si anak mau terbuka dan sukarela berbagi tentang masalah apa yang sedang ia hadapi, caranya bisa dengan memberikan rasa aman (senyuman, sapaan, tatapan hangat), dorongan minimal ( dengan kata-kata "ya,,, lalu,,, hmmm,, ibu mengerti") dan sentuhan... salah satunya memberi hadiah dengan sebuah pelukan.. dan ajaibnya si anak yang tadinya sangat anti-intimate mulai terbuka dan sukarela menceritakan apa masalah yang sedang ia hadapi,,

ya... karena rasa aman dari sebuah pelukan...
Kekuatan sebuah pelukan amatlah luar biasa, karena pada saat itulah suatu kekuatan dan dukungan luar biasa yang tidak dapat terlihat oleh mata, terpancar dan mengalir kepada si anak yang memerlukan, seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, anak yang awalnya menolak, tertutup, menjadi mau berbagi karena pelukan mampu membangun rasa kepercayaan dan aman, dengan demikian maka akan membantu terciptanya komunikasi yang terbuka dan jujur..

Dalam kasus lain saat mewawancarai orangtua dan anak, saya pernah menanyakan hal ini (Berapa kali dalam sehari Bapak/Ibu memberikan hadiah pelukan kepada anak?), dan sedihnya pada umumnya ketika anak sudah melalui Fase anak (usia 6 s/d 10 tahun) pelukan sudah menjadi barang langka, terutama pelukan untuk anak laki-laki dengan alasan jika laki-laki segan dipeluk karena sudah besar, alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, Rasulullah selalu memeluk para sahabat setiap kali berjumpa. Ok kalau tidak dengan pelukan bisa dengan menepuk pundak, jawabannya juga sama,, jarang...

Selain itu bisa kita lihat dan perhatikan disekitar kita; bayi yang tidak menerima perhatian serta pelukan yang cukup akan menjadi tertekan, depresi dan berujung pada sakit hingga kematian. Anak yang tumbuh dengan cukup pelukan, kasih sayang serta interaksi yang baik dengan orangtua ataupun pengasuhnya (jika orangtua tidak ada) akan tumbuh lebih cerdas dan mandiri dibandingkan yang tidak, dan pelukan juga memilki kekuatan yang menyembuhkan. Sebuah penelitian menyatakan bahwa pelukan dan tertawa amat efektif menyembuhkan kesepian, depresi, kecemasan dan stress.

Oleh karena itu, ayah, bunda, tante, om, bibi, atau pengasuh anak jangan segan untuk memberikan pelukan hangat setiap harinya, dan interaksi yang baik serta positif kepada anak-anak, karena dengan demikian, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang penuh kasih sayang dan semuanya ini juga berdampak baik pada kita sebagai "orangtua" dan guru mereka.

‪#‎Tips‬,,,
berikan pelukan kepada orang yang tepat..
tidak dibenarkan memberikan pelukan kepada lawan jenis...
saya rasa tidak perlu saya jelaskan alasannya kenapa dan mengapa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun