Mohon tunggu...
Nurul Adiningtyas
Nurul Adiningtyas Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog/Dosen

Clinical psychologist, lecturer, and just another internet addict.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dukungan Psikologis Awal terhadap Kekerasan Seksual pada Anak dengan Membangun Komunikasi Positif

28 Juni 2023   11:49 Diperbarui: 11 September 2023   11:21 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adapun ciri-ciri anak yang mengalami grooming biasanya adalah anak sangat tertutup tentang apa yang mereka lakukan di waktu luang mereka, termasuk di dunia maya, mereka merahasiakan sumber dari hadiah atau uang yang mereka dapatkan, menjalin persahabatan dengan orang yang lebih tua, atau mengalami perubahan emosional seperti menjadi lebih menarik diri atau cemas. 

Orang tua perlu waspada dengan sexual grooming ini karena dapat mengakibatkan munculnya depresi dan kecemasan pada anak, disosiasi, masalah tidur dan masalah perilaku seksual.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Lalu apa yang harus dilakukan jika anak terlanjur menjadi korban kekerasan seksual atau saat ini sedang mengalami grooming untuk menjadi korban kekerasan seksual?

Arie Suciyana menuturkan situasi tersebut harus segera ditangani salah satunya dengan metode Psychological First Aid /PFA atau dukungan psikologis awal dapat dianalogikan sebagai P3K untuk ketidaknyamana psikologis

"PFA diperlukan untuk mengurangi ketidak nyamanan yang disebabkan karena reaksi emosi dan pikiran setelah mengalami peristiwa stress tinggi (trauma)," jelasnya

Menurutnya, apabila gangguan psikologis tersebut tidak segera diatasi maka dampak serius jangka panjang, tidak hanya merugikan dirinya tapi juga orang lain, dalam hal ini keluarga dan lingkungan.

Bagi yang mengalami trauma atau dampak psikologis karena kekerasan seksual harus segera di tangani oleh tenaga profesional kesehatan mental.

Dengan metode sederhana PFA, Arie Suciana berharap peserta seminar parenting dapat memperoleh pengetahuan dan memberikan edukasi kepada orang terdekat atau lingkungan masyarakat apabila ada yang mengalami kekerasan seksual, sehingga proses penyembuhan psikis dapat teratasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun