Mohon tunggu...
Damenta Surbakti
Damenta Surbakti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa FEB Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Modal Minim, Ide Maksimal: Inspirasi Anak Muda Sukses Berwirausaha

20 November 2024   17:23 Diperbarui: 20 November 2024   17:34 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa persentase wirausaha muda di Indonesia telah meningkat dari tahun ke tahun, terutama di kalangan Gen Z dan milenial yang semakin berani memulai bisnis mereka sendiri dengan modal kecil. Berkembangnya akses ke teknologi seperti media sosial dan platform e-commerce yang memungkinkan anak muda untuk memasarkan barang dan jasa dengan harga terjangkau mendorong hal ini. Survei yang dilakukan oleh Global Entrepreneurship Monitor (GEM) menunjukkan bahwa sekitar 60% remaja Indonesia ingin menjadi wirausaha. 

Lebih dari separuhnya memilih bisnis berbasis digital, yang tidak memerlukan banyak modal awal. Munculnya bisnis kuliner rumahan yang didirikan oleh anak-anak muda kreatif dengan modal yang sangat terbatas adalah salah satu contoh nyata. Mereka memanfaatkan platform online seperti Instagram dan TikTok untuk mempromosikan dan mengirimkan pesan.

Banyak bisnis yang dimulai dengan skala kecil, namun tumbuh pesat berkat ide inovatif dan strategi pemasaran yang luar biasa. Kisah-kisah inspiratif seperti ini menunjukkan bahwa modal bukanlah penghalang utama bagi anak muda Indonesia untuk mewujudkan impian mereka untuk menjadi wirausahawan. Sebaliknya, kekurangan modal mendorong mereka untuk menjadi lebih inovatif dan produktif dalam membangun bisnis mereka sendiri. Wirausaha muda biasanya tidak memiliki banyak uang atau aset yang diperlukan untuk memulai bisnis, yang menjadikan modal menjadi masalah utama mereka.

 Mayoritas remaja baru saja lulus sekolah atau kuliah, dan mereka mungkin belum memiliki penghasilan tetap. Selain itu, mereka sering kesulitan mendapatkan pinjaman dari bank atau investor karena dianggap tidak memiliki pengalaman yang cukup. Namun, hal ini tidak menghalangi kaum muda untuk memulai bisnis dengan dana kecil. Wirausaha muda dapat memasarkan barang atau jasa dengan harga yang sangat rendah atau bahkan gratis, seperti berikut :

1. Media Sosial untuk Promosi Gratis: Media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook adalah teknologi yang dapat membantu pengusaha muda mempromosikan bisnis mereka tanpa mengeluarkan banyak uang. dengan membuat akun untuk perusahaan mereka, memposting foto atau video produk mereka, dan berbagi kisah tentang bisnis mereka secara gratis. Mereka dapat menjangkau banyak orang tanpa membayar iklan karena konten mereka selalu inovatif. Selain itu, media sosial dapat meningkatkan loyalitas pelanggan karena memungkinkan interaksi langsung dengan pelanggan melalui pesan dan komentar.

2. Platform e-commerce: 

Memiliki toko online seperti shopee, tokopedia, dan bukalapak memungkinkan wirausaha muda untuk membuka toko mereka sendiri tanpa menyewa tempat fisik. Mereka hanya perlu mendaftarkan produk, menetapkan harga, dan mengelola penjualan melalui platform tersebut. Karena tidak ada kebutuhan untuk mengelola toko fisik, ini sangat mengurangi biaya operasi. Platform e-commerce ini juga sering mengadakan promosi dan diskon, yang membantu bisnis muda menjadi lebih terkenal.

 Selain itu, teknologi telah memungkinkan model bisnis yang inovatif dan efektif yang tidak membutuhkan investasi besar tetapi menghasilkan keuntungan dengan cara yang unik, seperti:

1.Dropshipping:

Dalam model ini, pemilik bisnis tidak perlu menyimpan produk mereka. Mereka bekerja sama dengan pemasok, yang akan mengirimkan barang ke konsumen sesuai pesanan. Artinya wirausaha hanya perlu berkonsentrasi pada layanan pelanggan dan pemasaran , tanpa perlu mengeluarkan uang untuk gudang atau stok . Karena model ini hanya membeli produk setelah pelanggan melakukan pembelian, bisnis lebih fleksibel dan mengurangi risiko.

2. Affiliate Marketing dan Program Kemitraan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun