Mohon tunggu...
Damayanti umi
Damayanti umi Mohon Tunggu... -

Baru merasakan senangnya menulis, ingin menulis apa yang ada disekitar dengan hayalan dan kenyataan ,untuk mewujudkan suatu mimpi yang tak pernah terwujud.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Air Mata Mengalir di Pipi Elly

4 Maret 2010   17:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:37 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ellypun terlihat bertambah erat memelukku kamipun larut dengan kesedihannya.

Duhai adikku Elly , semua ini harus dihadapi  dengan sosok Ibu yg harus dapat menyembunyikan kesedihan dan jangan tampak kesedihan di depan anak anak.

Anak -anak itu sedang butuh bimbingan dan kehangatan  untuk perkembangan sosialnya, kali ini Elly boleh ungkapkan kesedihan tapi kedepannya kita harus tunjukkan bahwa di keluarga ini tidak ada yg harus diratapi,kita hadapi masalah ini bersama.

Tarik nafas dalam -dalam , berkeluh kesah hanya kepada  Allah SWT tidak akan menceritakan hal ini kepada siapapun , hanya kepada Allah SWT langsung tanpa perantara apapun , Allah akan senang apabila hambanya senantiasa berdoa kepadaNya.

Doa orang teraniaya langsung di ijabah tanpa hijab.  Doakan anak- anak menjadi anak yang sholeh dan sholehah, anggaplah ini teguran dari Allah bahwa kita selama ini tidak bersungguh sungguh bermunajat kepadaNya. Doakan suamimu kembali kejalan yang lurus dan bertanggung jawab kepada keluarganya, Hikmahnya ada Elly , dengan cobaan ini kita akan selalu dekat dan mengharapkan pertolongan Allah SWT, tak sempat lagi memikirkan kesenangan dunia yang menipu.

Intinya Bangkit ,  Tegar berdiri bersemangat menghadapi hidup dan berdoa, lihat orang yang dibawah kita , jangan sekali-kali lihat orang yang diatas kita, lihat orang yang dibawah,kita akan banyak bersyukur, kalau lihat yang diatas rasa syukur akan sirna yg ada kesedihan dan kekecewaan.Terlihat keceriaan diwajahnya, aku bisikkan ke adikku , sudah ya dik jgn fikirkan  suamimu nanti badanmu susut, dia senang-senang disana masa sementara disini kita mikirin dia ..... kan gak adil untuk awakmu? Kamu cantik loh Dik? Aku pulang ya.....lain kali  kita jumpa lagi, muah muah muah 10 x.  Ehmmmmm silaturrahmi yang berkesan Ya Allah , Maka nikmat Allah yang manakah yang Engkau Dustakan? Syukuri apa yang ada hidup adalah anugrah, tetap jalani hidup ini , melakukan yang terbaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun