Mohon tunggu...
Damasus Loni
Damasus Loni Mohon Tunggu... Guru - Guru

membaca, olahraga, musik, renang, sastra

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Media Audio Visual (Vidio) dalam Pembelajaran

18 Februari 2024   09:18 Diperbarui: 18 Februari 2024   09:21 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh

Damasus Loni

  • Media audio visual adalah berbagai macam media yang mengandung suara yang bisa didengar serta mengandung gambar yang bisa dilihat, contohnya yaitu slide suara, berbagai ukuran film, rekaman video dan lainnya. Media ini dianggap lebih menarik dan lebih baik karena mengandung kedua komponen media yang pertama dan kedua (Sanjaya, 2010). Penerapan media audio visual pada pembelajaran dinilai sangat optimal karena dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa serta dapat memperjelas materi yang disampaikan.

Pembelajaran di sekolah pada dasarnya disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Hal ini dilandasi oleh tingkat perkembangan kemampuan berpikir siswa yang masih pada taraf operasional konkret. Pada tahap ini anak sudah mampu berpikir konkret dalam memahami sesuatu sebagaimana kenyataannya (Kurnia, 2008:3-7). Artinya pada periode ini siswa akan lebih mudah belajar bila menggunakan bahan-bahan pembelajaran yang konkret.

Pada tingkat perkembangan ini dikehendaki model pembelajaran yang menyajikan materi pelajaran dengan menggunakan benda-benda nyata. Oleh sebab itu bahan pembelajaran di sekolah harus disajikan sedemikian sehingga mudah dipelajari oleh siswa. Penekanannya disesuaikan dengan perkembangan siswa.

Data awal observasi yang dilakukan di SMA Negeri 7 Kota Komba menunjukkan bahwa hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia belum memenuhi kriteria ketuntasan, mengingat masih rendahnya hasil belajar yang diperoleh. Hal tersebut dikatakan tuntas dan tidak tuntas dilihat dari standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 70% yang ditentukan di SMA Negeri 7 Kota Komba dan standar klasikal keseluruhan siswa 75 (Data Nilai Siswa kelas XI tahun 2023). 

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka diperlukan model dan media pembelajaran yang mampu meningkatkan peran siswa secara menyeluruh. Berdasarkan uraian di atas,maka saya mencoba membuka dengan pertanyaan reflektif  "Apakah penggunaan Media Video Pembelajaran dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa pada mata PELAJARAN BAHASA Indonesia di SMA Negeri 7 Kota Komba?".  Untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas XI SMAN 7 Kota Komba melalui penerapan penggunaan MediaVideo Pembelajaran, berikut saya akan mengulas tentang hakikat belajar itu sendiri

Menurut Slameto (Kurnia, 2008: 1-3) merumuskan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Sementara menurut Winkel (Kurnia, 2008; 1-3) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses kegiatan mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam interaksi aktif individu dengan lingkungannya, sehingga   menghasilkan perubahan yang relatif menetap/bertahan dalam kemampuan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. 

Jadi, belajar pada hakikatnya merupakan salah satu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang relatif dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik, yang diperoleh melalui interaksi individu dengan lingkungannya. Perubahan perilakusebagai hasil belajar terjadi secara sadar, bersifat kontinu, relatif menetap, dan mempunyai tujuan terarah padakemajuan yang progresif.

Dari pernyataan diatas dapat dipahami, belajar merupakan suatu proses mental dan emosional atau berpikir dan merasakan melalui pengalaman berinteraksi dengan lingkungan fisik maupun lingkungan sosial sehingga terjadi perubahan prilaku dalam diri manusia. Sehinga Pemecahan masalah yang digunakan untuk memperbaiki kondisi di atas yakni melalui pemanfaatan Video Pembelajaran untuk menarik minat siswa dalam pembelajaran melalui tahapan-tahapan yang meliputi: Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi dan Tes, dan Refleksi.

                            Pengertian dan fungsi MediaPembelajaran

Dalam bahasa Latin, media dimaknai sebagai antara. Media merupakan bentuk jamak dari medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Secara khusus, katater sebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari satu sumber kepada penerima. Assosistion for Education and Communication Technology (Hidayati, 2008: 7-3) mendifinisikan media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education Assiciation (Hidayati, 2008:7-3) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulaksikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.

Lebih jelas lagi Koyo K dan ZulkarimenNst (Hidayati, 2008:7-3)  mendefinisikan media sebagai berikut: "Media adalah sesuatu yang dapat  menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan   seseorang sehingga dapat mendorong tercapainya proses belajar pada dirinya".

Dari tiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran,perasaan, dan kemauan siswa, sehingga dapat terjadi proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara efektif memungkinkan siswa dapat belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Adapun fungsi media sebagai berikut: Menurut Ruminiati (2008, 2-11), ada dua fungsi media pembelajaran yang perlu diketahui:

  • Media Pembelajaran Sebagai Alat Bantu dalam Pembelajaran

Setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Padasatu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe,grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materiajar menjadisukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Haliniakan semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.

Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik.

  • Media Pembelajaran Sebagai Sumber Belajar

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan oleh guru dan siswa sebagai bahan pembelajaran. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat merangsang gairah belajar sehingga memperkaya wawasan siswa.

Sehingga penggunaan media sebagai alat bantu dan sebagai sumber belajar tidak bisa sembarangan menurut kehendak hati guru. Tetapi harus memperhatikan dan mempertimbangkan tujuan pembelajaran. Media dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran tentu lebih diperhatikan. Kompetensi guru sendiri patut   dijadikan perhitungan. Apakah mampu atau tidak untuk menggunakan media tersebut, jika tidak, maka jangan mempergunakannya, sebab hal itu bisa sia- sia bahkan bisa mengacaukan jalannya proses belajar mengajar.

  • Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan di depan,  Penulis berpendapat bahwa penggunaan media Audio Visual (Video) efektif meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. 

  • Oleh karena itu Sekolah, diharapkan mampu membuat kebijakan-kebijakan yang mendukung terlaksananya pembelajaran secara efektif, misalnya melalui pelatihan dan penggunaan metode dan media yang inovatif, guru hendaknya mengembangkan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kompetensi materi dan karakteristik, siswa hendaknya selalu berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sehingga dapat mengembangkan segala kemampuan yang ada dalam diri untuk bertanya dan berani menyampaikan ide atau gagasan yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun