Mohon tunggu...
Damar Satya
Damar Satya Mohon Tunggu... Atlet - Laki laki

Hidup

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Apa Masih Berpikir untuk Sukses?

24 April 2020   21:17 Diperbarui: 24 April 2020   21:13 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Apakah kita masih memikirkan ingin menjadi sukses memperkaya diri seperti yang dicita-citakan kebanyakn orang, apakah kita masih memikirkan itu disituasi seperti ini.
Saya tidak akan memberikan cara untuk menghemat uang atau apa lah itu yang sebenarnya tidak perlu dilakukan bahkan dibahas.

Lebih baik kita bersama-sama berfikir bagaimana cara untuk mengatasi situasi seperti saat ini. Tidak saling menyalahkan orang lain bahkan yang mungkin sekarang dibutuhkan saling membantu, bergotong royong, menyuport satu sama lain.

ADA DI LINGKUNGAN

Apakah masih ada gunanya mencari kesalahan orang lain padahal diluar masih banyak yang membutuhkan bantuan kita yang masih bertanya sekarang bisa makan atau tidak jangankan besok mau makan hari ini saja masih memikirkan cara karena sudah tidak mempunyai uang lagi.

Di luar sana juga banyak yang masih bisa makan dengan ya seperti orang yang mempunyai gajian tetap, seperti artis yang punya tabungan banyak, YouTubers yang bisa membuat konten dan itu menghasilkan uang, pengusaha dll. 

Bagaimana nasib masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan lagi karena di PHK atau karena situasi seperti ini yang membuat tidak bisa bekerja. Yang hanya bisa dilakukan mereka sekarang hanya bisa pasrah mengharapkan bantuan dari pemerintah atau bahkan orang yang sudah memberikan bantuan.

Tapi apa mau seperti ini terus, orang kaya juga  kalo uangnya disumbangin terus setiap hari juga akan habis orang kaya juga punya keluarga yang harus dihidupi dengan uang tersebut.

BAGAIMANA MANA CARA UNTUK BERFIKIR

Saya disini mengajak semuanya untuk berfikir mengatasi masalah karena Covid-19 ini bagaimana caranya?

Kita juga harus menjaga diri kita sendiri sendiri seperti dengan cara berolahraga, makan-makanan yang sehat dan mengikuti aturan pemerintah tapi tidak berlaku bagi orang yang kesulitan untuk makan karena mereka tidak akan berfikir seperti untuk hidup sesehat itu mungkin hanya mematuhi aturan pemerintah seperti memakai masker, jaga jarak dll. Sulit untuk berfikir yang kreatif, cerdas, memberikan solusi dalam kondisi kelaparan itu lah yang terjadi.

Dalam berperilaku kita taati saja peraturan yang sudah dibuat oleh pemerintah hanya itu yang bisa sekarang kita lakukan.

MUNGKIN YANG AKAN TERJADI

Saya pernah berfikir tentang virus ini, apa sebaiknya semua orang yang ada di dunia harus terkena Covid-19 semua, saya gambarkan ini seperti orang menyaring santan. Jadi ini seperti untuk membuktikan siapa yang menang dan kalah dalam melawan virus ini karena dengan begitu mungkin kehidupan akan secepatnya kembali normal. 

Atau mengikuti saran dari pemerintah yang mungkin angka kematian dari yang mati karena Covid-19 akan sama dengan yang mati karena kelaparan bahkan yang mati kerana kelaparan akan lebih banyak.

KURANG RELIGIUS

Yang terpenting sekarang kita berdoa kepada Tuhan meminta semoga virus ini secepatnya bisa hilang. Virus ini sudah membawa banyak kebaikan dalam hidup kita semua seperti bisa berkumpul dengan keluarga, kita lebih dekat dengan Tuhan, membuat orang saling membantu, tolong menolong.

Virus ini untuk mengingat kan kita untuk lebih mendekatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Lebih kita berdoa semoga virus ini secepatnya hilang karena tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, dan bersama-sama semua berdoa agar Covid-19 ini bisa hilang secepatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun