Mohon tunggu...
Damarra Kartika
Damarra Kartika Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi dengan Konsentrasi Studi Komunikasi Massa dan Digital Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wira-wiri Menulis Digital, Sudah Paham W3C?

21 September 2020   15:58 Diperbarui: 21 September 2020   16:54 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. W3C via ZDNet

Mulai dari konten visual, musik dan audio, dan berbagai karya lain penting untuk diperhatikan hak ciptanya. Mulai tahun 1999 hak untuk menggunakan dan berbagi musik berhak cipta sudah semakin ketat dibatasi oleh Undang-Undang Hak Cipta dan Pedoman Penggunaan Wajar. Sumber yang menggunakan harus dipastikan tidak dibatasi atau diatur oleh lisensi Creative Commons.

Gambar 2. Lisensi Creative Commons via CCAC.edu 
Gambar 2. Lisensi Creative Commons via CCAC.edu 

Ap aitu lisensi Creative Commons? Creative Commons merupakan ikon lisensi yang menunjukkan bahwa orang lain diizinkan atua diperbolehkan untuk menggunakan konten jika pemilik aslinya mencantumkan nama pengarang atau untuk mengadaptasi karya selama revisi juga diterbitkan di bawah lisensi terkait. Jadi, penting untuk memastikan apakah karya yang akan kamu gunakan atau bahkan publikasikan sesuai dengan lisensi Creative Commons.

Terus, gimana kalau kita terhambat atau kesulitan dalam kaitannya dengan hak cipta? Apabila ada kesulitan soal hak cipta, ada hal lain yang bisa kamu lakukan. ATM! Amati, Tiru, Modifikasi. Konten yang memiliki hak cipta bisa diadaptasi atau dimodifikasi, kemudian diterbitkan ulang atau diunggah ke dunia digital.

Bentuk modifikasi kini dapat dilakukan dengan berbagai cara dan kemajuan internet serta aplikasi pendukung yang memungkinkan seseorang berkarya dengan lebih mudah.

Terakhir, konten dalam WEB harus dapat dinavigasi dan dibaca oleh semua orang. Siapapun itu terbebas dari dimana mereka berada, kemampuan fisiknya, latar belakangnya (termasuk suku, agama, ras, budaya, dan antar golongan), atau jenis teknologi komputer yang digunakan untuk mengakses konten. Hal ini juga akan mendukung terjadinya kesetaraan informasi yang akan berdampak baik dalam masyarakat informasi dan literasi digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun