Jangan ditanya. Biasanya hypertext yang dihadirkan VICE muncul pada kata yang diberi underline.
Jaringan Global VICE Sejak SemulaÂ
Network atau jaringan memungkinkan kita untuk menjangkau informasi maupun individu lain secara global. Yohanes Widodo dalam Buku Ajar Jurnalisme Multimedia mendefinisikan informasi dan individu lain sebagai sumber daya.
Hingga saat ini, VICE memiliki kantor yang tersebar di 35 kota di seluruh dunia. Jaringan global memungkinkan VICE mendapatkan berita dari masing-masing tempat. Sehingga, tidak sekadar kolaborasi, VICE juga dapat menghadirkan berita dari negara lain, yang diliput eksklusif untuk dibagikan di tempat lain.
VICE Indonesia’s Visual ArchitectureÂ
Realitas media baru adalah realitas virtual. Di mana segala realitas yang hidup dalam layar tersebut tidak serupa dengan realitas tatap muka (face to face). Media baru menggunakan visualisasi atau representasi dari sesuatu yang nyata, sehingga konsumen juga akan lebih mudah memahami konten bacaan.
Sama seperti konsep information architecture yang dihadirkan oleh Blakesley dan Hoogeveen dalam WRITING: A Manual for The Digital Age. VICE Indonesia dapat dipastikan sangat memperhatikan penataan visualnya. Bagaimana informasi diposisikan seperti bangunan yang akan dirancang seorang arsitek, penting untuk diperhatikan bagaimana keunikan desain, detil ukuran, fungsi, dan sebagainya.Â
Begitu pula dalam penyampaian informasi, pengemasan atau yang tampak di luar dan di dalam harus sama diperhatikan.
Baik dalam WEB, Instagram, Twitter, maupun Youtube. Sudut pengambilan gambar, pencahayaan, dan aspek lain dalam video Youtube juga merepresentasikan bagaimana VICE Indonesia mempersiapkan sebuah konten. Efek visual, bentuk huruf dan ukuran yang disajikan VICE Indonesia dapat memperkuat hal tersebut.
Sudah mampir ke VICE Indonesia hari ini?
Â