Majalah tempo dulu adalah majalah politik yang cukup di segani didibumi pertiwi ini... dengan kemajuan tekonologi web dan bloq serta social med sepertinya majalah tempo sudah mulai ditinggalkan para pembacanya.. bad thing is god news itulah sepertinya moto dari tempo untuk menaikkan oplah penjualannya, tak peduli sumber berita itu valid atau tidak, menyakitkan masyarakat umum atau tidak  yang penting masyarakat hebooh dan berita menjadi boombastis... ane masih teringat kasus yg  yg melibat arwendo suntoloyo yg menghina Rasulullah dan di muat di majalah tempo..  atau pengukapa kasus pks dan impor sapi....yg belum terbukti hingga saat ini dan terakhir penghitungan suara pilgub jabar. betapa tim redaks jeroboh dalam perhitungan suara untuk kemenangan pasangan rike-tetn... anak sd pun bis menghitung % ungkap salah satu koment ini terlihat sekali bahwa berita tempo adalah berita pesanan dari pihak atau dari pasangan tertentu... tetapi tim redaksinya kurang cerdas dalam menulis berita... buat Tempo Selamat  dalam keberangkuatan....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H