Mohon tunggu...
Damar Nugroho
Damar Nugroho Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

mempunyai hobi berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

John LBF: Tidak aAda Kata Putus Asa dalam Berbisnis di Era Society 5.0

20 Mei 2024   08:00 Diperbarui: 20 Mei 2024   08:16 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

John LBF, atau yang dikenal dengan nama asli Henry Kurnia Adhi, adalah contoh nyata bagaimana kegigihan dan inovasi bisa mengubah nasib seseorang. Berawal dari seorang karyawan biasa yang sempat mengalami PHK, John kini menjadi pengusaha sukses dengan berbagai bisnis yang ia kelola. Kisah suksesnya dapat dijadikan role model bagi siapa saja yang ingin memulai dan mengembangkan bisnis. Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi rancangan bisnis John LBF yang dapat diadaptasi untuk menciptakan model bisnis yang berkelanjutan dan sukses. John LBF memulai kariernya dengan memahami kebutuhan pasar. Setelah bekerja di berbagai bidang, ia bergabung dengan Hive Five, sebuah perusahaan jasa konsultasi bisnis yang membantu perusahaan lain dalam pengurusan legalitas usaha dan perpajakan. Peluang ini ia manfaatkan dengan mendirikan bisnis yang relevan dengan kebutuhan pasar, seperti jasa pelunasan utang perusahaan, layanan akuntansi, dan perpajakan melalui Jhontax

Salah satu strategi penting yang diterapkan John adalah diversifikasi bisnis. Ia tidak hanya fokus pada satu bidang, tetapi mengembangkan berbagai usaha yang saling mendukung. Contohnya, selain Hive Five, John juga mengembangkan usaha di bidang kontraktor (Jhontraktor), skincare (Jhonskin), hiburan (Jhontainment), dan produk vape (Mevol). Diversifikasi ini membantu mengurangi risiko bisnis dan menciptakan berbagai sumber pendapatan. John dikenal karena cara inovatifnya dalam mengelola karyawan. Ia sering memberikan motivasi langsung, menghibur, dan meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan berbagai insentif. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga menciptakan loyalitas karyawan, yang merupakan aset berharga bagi setiap perusahaan.

John LBF memanfaatkan media sosial sebagai platform utama untuk branding dan pemasaran. Dengan lebih dari 3 juta pengikut di TikTok dan ratusan ribu di Instagram, ia berhasil membangun citra positif dan menarik perhatian banyak orang terhadap bisnisnya. Media sosial juga digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan karyawan, serta untuk mempromosikan produk dan jasa secara efektif. John LBF selalu menekankan pentingnya pelayanan pelanggan. Misalnya, melalui Hive Five, ia menawarkan layanan yang membantu UMKM dan perusahaan dalam mengurus perizinan usaha, perpajakan, dan legalitas dengan cepat dan efisien. Kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama yang memastikan mereka kembali menggunakan jasanya dan merekomendasikannya kepada yang lain. Selain fokus pada profit, John juga memperhatikan tanggung jawab sosial. Ia kerap terlibat dalam kegiatan sosial dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk bangkit dari kesulitan (tirto.id). Bisnis yang bertanggung jawab sosial tidak hanya baik untuk reputasi tetapi juga untuk keberlanjutan jangka panjangnya. John LBF telah membuktikan bahwa dengan kegigihan, inovasi, dan manajemen yang baik, seseorang dapat bangkit dari keterpurukan dan mencapai kesuksesan. Rancangan bisnisnya yang mencakup diversifikasi, manajemen SDM yang inovatif, pemanfaatan media sosial, fokus pada pelayanan, dan tanggung jawab sosial dapat menjadi role model bagi para pengusaha baru. Dengan mengikuti jejak dan strategi John, siapa pun dapat menciptakan bisnis yang tidak hanya sukses secara finansial tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun