Mohon tunggu...
Ksatria Damarjati Lelana
Ksatria Damarjati Lelana Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Belia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kutub Perindu

10 April 2017   01:39 Diperbarui: 10 April 2017   09:30 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Denting waktu berbunyi, sedang jemari mengiringi

tulisan dari peluh derita penanti

semakin ku tahan semakin menyakiti

aku yang dulu mati ditusuk jiwa setajam belati

kini kau hidupkan kembali dengan untaian mewangi

melati di sepanjang jarak dan hari

Kita tanam bersama rindu, yang kian lama bukan sekedar tumbuh

kita pupuk dengan jarak, kita siram dengan waktu

membengkak kalbu, kau hukum dengan setiap inci mewangimu

Kedamaian yang kau cipta, secerah Matahari

Membuatku merasa Beruntung

menjadi laki-laki yang kau beri nafas lagi

Katamu,

Semakin lama menahan rindu, semakin bahagia saat bertemu

Kataku,

Kala jumpa tak jadi nyata, jangan bunuh rindu kita yang sudah tumbuh dewasa

10/4/2017 01:40

Karya : Lelana, Damar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun