Mohon tunggu...
Damaralam
Damaralam Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Memancing adalah jalan ninjaku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Dosen sebagai Figur Teladan dalam Nilai Kebangsaan dan Pancasila

5 Oktober 2024   20:24 Diperbarui: 5 Oktober 2024   22:20 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dr. Z. Damaralam S. (Angkatan 11 Kelompok 3)

Dosen di lingkungan pendidikan tinggi memiliki peran penting sebagai penjaga konstitusi nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila. Dosen berperan sebagai teladan yang berpedoman nilai Pancasila mampu membentuk karakter generasi penerus bangsa melalui kegiatan interaksi dengan mahasiswa. Pembentukan karakter mahasiswa oleh dosen sebagai pembimbing dalam mengarahkan menjadi individu yang beradab, berintegritas, memiliki wawasan luas, dan tingkat adaptasi zaman yang tinggi. Tugas utama dosen berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang terdiri dari aktivitas pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Proses internalisasi nilai-nilai luhur yang dilakukan oleh dosen kemudian menjadi sistem budaya kampus (Yasaradoto, 2017). Sebagai aktor utama dalam pembentukan karakter generasi penerus bangsa, menjadi dosen merupakan panggilan pengabdian untuk menjadi teladan. Dosen disebut juga sebagai "pamong" yang bertugas untuk mendidik dan mengajar sepanjang waktu dengan perasaan penuh kasih sayang (Budiyono, 2021).

Perkembangan zaman berpengaruh pada pergeseran paradigma generasi penerus yang bertolak belakang dengan nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila. Generasi Z yang merupakan generasi terkini mulai terkikis nilai kebangsaan akibat banyak masuknya budaya asing. Kondisi memprihatinkan ini menjadi isu penting bersama sebagai prioritas NKRI. Anak muda zaman sekarang tidak lagi peduli dengan kondisi NKRI sehingga peranan dosen sangat penting untuk mengembalikan nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila dengan menyesuaikan perkembangan zaman. Pengembalian nilai-nilai kebangsaan diawali dengan faktor internal dalam diri manusia. Faktor internal yang kuat yaitu dengan membangun motivasi dasar. Motivasi dasar dalam diri manusia untuk pencapaian prestasi/tujuan tertentu sehingga timbul keinginan serius untuk meraih pencapaian tersebut. Pencapaian berkorelasi dengan harapan (expectation) yang terbentuk dari proses belajar (Trisianawati dan Handy, 2017).

Keteladanan merupakan proses asimilasi yang berkaitan dengan kecenderungan sikap seseorang pada suatu objek tujuan tertentu (Arifin, 2018). Konsep dosen sebagai "Gu-Ru" dalam Masyarakat Jawa yang berarti "diGugu lan ditiRu" yang berarti didengarkan dan ditirukan oleh mahasiswa. Sehingga, dosen mengambil peranan penting sebagai figur teladan bagi generasi penerus bangsa, khususnya mahasiswa. Peranan dosen sebagai benteng/pagar untuk pembatas agar tidak terjadi penyimpangan yang bertolak belakang dengan ajaran nilai kebangsaan dan Pancasila. Oleh karenanya, untuk mengikuti perkembangan zaman, diperlukan dosen yang berkualifikasi dalam nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila yang mampu eksis ke media sosial. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan standar kualitas pendidikan masyarakat Indonesia. Sebagai figur teladan, dosen mengajarkan rasa tanggung jawab sehingga dapat membentuk mahasiswa sebagai insan individu yang beretika, berkompeten, dan siap beradaptasi dalam menghadapi tantangan di masa depan, baik di dunia kerja maupun dalam pengabdian kepada masyarakat.

Daftar Pustaka

  • Yasaratodo Wau. 2017. Peranan tenaga pengajar (dosen) profesional dalam pembentukan karakter mahasiswa untuk peningkatan kualitas pembelajaran di program studi pendidikan luar sekolah. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera 15 (29): 70-84.
  • Budiyono A. E. 2021. Penerapan sistem among di SD Al-Qur'an Darul Ishlah tahun ajaran 2020/2021. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 7 (1): 134-139.
  • Trisianawati Eka dan Handy Darmawan. 2017. Peranan dosen dalam pembelajaran berbasis masalah berorientasi pada peningkatan keterampilan mahasiswa. Jurnal Sains Edukasi Matematika dan Sains 4 (2): 102.
  • Arifin Zainal. 2018. Pendidikan karakter dalam perspektif Islam. Jakarta (ID): Bumi Aksara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun