Perkembangan Sanitasi di Dukuh Ngablak
Hingga akhirnya perubahan pun terjadi. Berawal dari sekelompok mahasiswa dari salah satu universitas negeri di Surakarta---yang sedang melakukan pengabdian di dusun Ngablak--- meninggalkan dua unit toilet umum mungil sebagai kenang-kenangan untuk warganya.
Toilet umum ini dibangun di dekat area sumber air, yang masih dimanfaatkan sebagian warga untuk mandi dan mencuci pakaian.
Lalu, apakah masih ada warga yang melakukan kebiasaan lama?
Menurut keterangan dari nara sumber yang saya hubungi, masih ada saja warga yang kembali pada kebiasaan lama---buang hajat di parit atau sungai---tapi jumlahnya sudah tidak banyak.
Masalah mengubah kebiasaan memang tidak semudah membalikkan tangan. Perlu pendekatan yang terus menerus dan berkesinambungan. Sehingga hasilnya pun lebih optimal.
Kesadaran akan pentingnya sanitasi sehat dan jamban rumah tangga pun bukan hal baru lagi di sana.
Maka jangan kaget jika kebetulan bertamu ke rumah salah satu warganya, karena jamban mereka pun tidak kalah dari masyarakat kota pada umumnya.
***