Mohon tunggu...
Damar Aisyah
Damar Aisyah Mohon Tunggu... -

Pemilik blog www.damaraisyah.com, freelance writer, day dreamer, book lover, Instagrammer @aisydamara

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menengok Perkembangan Sanitasi di Desa Sumberdodol

29 Agustus 2018   15:46 Diperbarui: 29 Agustus 2018   18:54 2615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dimana-mana ada sumber air (dok pribadi)

Perkembangan Sanitasi di Dukuh Ngablak

Hingga akhirnya perubahan pun terjadi. Berawal dari sekelompok mahasiswa dari salah satu universitas negeri di Surakarta---yang sedang melakukan pengabdian di dusun Ngablak--- meninggalkan dua unit toilet umum mungil sebagai kenang-kenangan untuk warganya.

Toilet umum ini dibangun di dekat area sumber air, yang masih dimanfaatkan sebagian warga untuk mandi dan mencuci pakaian.

Toilet umum peninggalan KKN mahasiswa (dok. pribadi)
Toilet umum peninggalan KKN mahasiswa (dok. pribadi)
Pembangunan dua unit tolet umum ini kemudian menular pada warga sekitar. Beberapa rumah kemudian berbenah, dan mulai merasakan kenyamanan memiliki jamban rumah tangga, yang secara otomatis juga meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan mereka.

Lalu, apakah masih ada warga yang melakukan kebiasaan lama?

Menurut keterangan dari nara sumber yang saya hubungi, masih ada saja warga yang kembali pada kebiasaan lama---buang hajat di parit atau sungai---tapi jumlahnya sudah tidak banyak.

Masalah mengubah kebiasaan memang tidak semudah membalikkan tangan. Perlu pendekatan yang terus menerus dan berkesinambungan. Sehingga hasilnya pun lebih optimal.

Salah satu jamban warga (dok. pribadi)
Salah satu jamban warga (dok. pribadi)
Pemandangan di desa Sumberdodol tetap hijau, segar dan alami seperti dahulu kala. Tapi kini semakin indah karena kita tidak perlu melihat pemandangan yang tak sepantasnya.

Kesadaran akan pentingnya sanitasi sehat dan jamban rumah tangga pun bukan hal baru lagi di sana.

Maka jangan kaget jika kebetulan bertamu ke rumah salah satu warganya, karena jamban mereka pun tidak kalah dari masyarakat kota pada umumnya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun