Mohon tunggu...
Damara SuryaMarpaung
Damara SuryaMarpaung Mohon Tunggu... Freelancer - Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya

Saya Damara Surya Marpaung, mahasiswa Ilmu Komunikasi. Saya memiliki ketertarikan dalam bidang menulis artikel, sehingga saya sangat ingin mengembangkannya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Organisasi Jadi Susah Terjadi, Kenapa?

26 Juli 2024   01:01 Diperbarui: 26 Juli 2024   01:07 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : iStockphoto.com

Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin pesat, komunikasi organisasi menjadi salah satu aspek krusial dalam mencapai tujuan dan keberhasilan suatu perusahaan. Komunikasi organisasi adalah proses pertukaran informasi yang berlangsung di dalam suatu organisasi, melibatkan interaksi antara individu dan kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

Dilansir dari jurnal UNIKOM.ac.id, Mengemukakan bahwa Menurut Pace dan Faules, Komunikasi organisasi lebih dari sekedar apa saja yang dilakukan orang-orang. Komunukasi organisai adalah suatu disiplin ilmu yang dapat mengambil sejumlah arah yang sah dan bermanfaat.

Namun, fenomena yang patut dicermati dan menjadi perhatian banyak pihak adalah meningkatnya kesulitan dalam komunikasi di dalam organisasi. Hal ini bukanlah isu yang sepele, melainkan sebuah tantangan yang kompleks yang dihadapi oleh banyak perusahaan saat ini. Berbagai faktor berkontribusi terhadap masalah ini, di antaranya adalah perubahan teknologi yang cepat, dinamika tim yang terus berkembang, serta pergeseran budaya kerja yang terjadi seiring dengan perkembangan zaman. Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas penyebab utama yang membuat komunikasi dalam organisasi semakin sulit.

Salah satu penyebab utama yang berdampak signifikan pada komunikasi dalam organisasi adalah perubahan teknologi. Dengan hadirnya berbagai platform komunikasi digital, seperti email, aplikasi pesan instan, dan media sosial, cara orang berinteraksi satu sama lain telah mengalami perubahan yang sangat drastis. Meskipun teknologi ini memberikan banyak kemudahan dalam berkomunikasi, mereka juga dapat menimbulkan kebingungan dan miskomunikasi. Sebagai contoh, pesan yang dikirim melalui email atau aplikasi pesan instan sering kali tidak dapat menyampaikan nada atau konteks yang sama seperti saat berkomunikasi secara langsung. Akibatnya, hal ini dapat memicu kesalahpahaman dan konflik di dalam tim.

Perubahan teknologi memang membawa banyak manfaat, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa tantangan yang ditimbulkannya juga cukup besar. Ketika komunikasi tidak dilakukan secara langsung, sering kali nuansa dan emosi yang terkandung dalam pesan hilang, sehingga menyebabkan interpretasi yang berbeda-beda di antara anggota tim. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk menemukan cara yang efektif dalam memanfaatkan teknologi sambil tetap menjaga kualitas komunikasi interpersonal yang baik.

Selanjutnya, dalam konteks keberagaman budaya, banyak organisasi, terutama yang beroperasi di tingkat internasional, menghadapi tantangan yang unik. Setiap individu membawa latar belakang budaya yang berbeda, yang secara langsung memengaruhi cara mereka berkomunikasi. Dilansir dari jurnal Ar-raniry.ac.id menyatakan bahwa "Budaya yang dimiliki seseorang sangat menentukan bagaimana cara kita berkomunikasi, artinya cara seseorang dalam berkomunikasi dengan orang lain apakah dengan orang yang sama budaya maupun dengan orang yang berbeda budaya". Sebagai contoh, ada budaya yang cenderung lebih langsung dalam menyampaikan pendapat, sementara yang lain lebih memilih untuk menggunakan pendekatan yang lebih halus dan diplomatis. Ketidakpahaman terhadap perbedaan-perbedaan ini dapat mengakibatkan friksi dan menciptakan kesulitan dalam proses kolaborasi.

Keragaman budaya memang dapat menjadi sumber kekuatan, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, ia juga dapat menimbulkan tantangan yang signifikan dalam komunikasi. Ketika anggota tim tidak memahami atau menghargai perbedaan dalam cara berkomunikasi, hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dan konflik yang merugikan. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk mengedukasi karyawan tentang keberagaman budaya dan mendorong sikap saling menghormati, agar kolaborasi dapat berlangsung dengan lebih efektif dan harmonis.

Selanjutnya, terkait dengan struktur organisasi yang rumit, banyak perusahaan memiliki struktur hierarkis yang kompleks yang dapat menghambat aliran informasi. Dalam jenis struktur ini, komunikasi sering kali terhalang oleh banyaknya lapisan manajemen yang ada. Akibatnya, informasi penting mungkin tidak dapat mencapai tingkat yang lebih rendah, atau sebaliknya, umpan balik dari karyawan tidak sampai kepada manajemen. Situasi ini menciptakan kesenjangan informasi yang dapat berujung pada pengambilan keputusan yang kurang tepat dan meningkatkan ketidakpuasan di kalangan karyawan.

Struktur organisasi yang rumit memang dapat menjadi penghalang serius dalam komunikasi yang efektif. Ketika informasi tidak mengalir dengan baik antara berbagai tingkat manajemen, hal ini dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakpahaman di antara anggota tim. Selain itu, kurangnya umpan balik dari karyawan dapat membuat manajemen kehilangan perspektif yang berharga, yang seharusnya dapat membantu dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk merancang struktur yang lebih fleksibel dan terbuka, sehingga aliran informasi dapat berjalan lebih lancar dan kolaborasi dapat ditingkatkan.

Kesulitan dalam komunikasi organisasi dapat memiliki dampak yang signifikan. Pertama, hal ini dapat mengurangi produktivitas. Ketika karyawan tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang tugas dan tanggung jawab mereka, pekerjaan dapat terhambat. Kedua, komunikasi yang buruk dapat menyebabkan konflik antar tim, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja. Ketiga, kesalahan informasi dapat berujung pada keputusan yang tidak tepat, yang dapat merugikan organisasi secara finansial. Meskipun tantangan dalam komunikasi organisasi cukup besar, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk memperbaikinya. Berikut adalah beberapa solusi yang efektif untuk di gunakan :

1. Membangun Budaya Komunikasi Terbuk

Organisasi harus mendorong budaya komunikasi yang terbuka dan transparan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan sesi umpan balik reguler dan menciptakan saluran komunikasi yang aman bagi karyawan untuk menyampaikan pendapat dan ide mereka. Ketika karyawan merasa didengar, mereka lebih cenderung berkontribusi secara aktif.

2. Pelatihan Komunikasi

Memberikan pelatihan komunikasi kepada karyawan sangat penting. Pelatihan ini tidak hanya mencakup keterampilan komunikasi verbal dan non-verbal, tetapi juga cara menggunakan alat komunikasi digital dengan efektif. Karyawan yang terlatih akan lebih mampu menyampaikan pesan dengan jelas dan menghindari miskomunikasi.

3. Menggunakan Teknologi dengan Bijak

Meskipun teknologi dapat menjadi sumber masalah, ia juga dapat menjadi solusi. Organisasi harus memilih dan menggunakan alat komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Misalnya, menggunakan platform kolaborasi yang memungkinkan tim untuk berkomunikasi secara real-time dan berbagi informasi dengan mudah. Selain itu, penting untuk menetapkan pedoman penggunaan alat komunikasi untuk menghindari kebingungan.

            Sebagai penutup, penting untuk menyadari bahwa komunikasi organisasi adalah elemen fundamental yang memengaruhi kinerja dan keberhasilan suatu perusahaan. Dalam konteks globalisasi dan digitalisasi yang terus berkembang, tantangan dalam komunikasi menjadi semakin kompleks, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti perubahan teknologi, keragaman budaya, dan struktur organisasi yang rumit. Meskipun banyak tantangan yang dihadapi, terdapat langkah-langkah yang dapat diambil untuk memperbaiki situasi ini. Membangun budaya komunikasi yang terbuka, memberikan pelatihan yang memadai, serta memanfaatkan teknologi dengan bijak adalah beberapa solusi yang dapat membantu organisasi meningkatkan efektivitas komunikasi. Dengan mengatasi hambatan-hambatan ini, organisasi tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan karyawan, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan kolaboratif. Oleh karena itu, investasi dalam komunikasi yang baik harus menjadi prioritas bagi setiap organisasi yang ingin bertahan dan berkembang di era yang semakin kompetitif ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun