Mohon tunggu...
Damar Keina Lebaying
Damar Keina Lebaying Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Antropologi Sosial Universitas Diponegoro

Memiliki minat di bidang sosial dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Posyandu, Garda Terdepan Pelayanan Kesehatan di Desa Sapen

24 Juli 2024   21:47 Diperbarui: 24 Juli 2024   21:48 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu, Selasa (16/7/2024), suasana Desa Sapen, Kec. Mojolaban, Kab. Sukoharjo, Jawa Tengah tampak berbeda dari biasanya. Puluhan warga dari berbagai usia bergegas menuju sebuah gedung yang terletak tak jauh dari balai desa. Apa yang menarik mereka? Ternyata Pos Pelayanan Terpadu atau yang biasa disebut Posyandu.

"Senang sekali pengecekan kesehatan hari ini dilakukan oleh adik-adik KKN dari Undip," ujar Bu Sum (60), salah satu lansia yang rutin mengikuti kegiatan ini. Senyumnya mengembang saat petugas kesehatan dan TIM II KKN UNDIP dengan telaten mengukur tekanan darahnya. Pengecekan tekanan darah dan gula darah menjadi layanan rutin yang diberikan oleh posyandu di Desa Sapen setiap bulannya.

Tak hanya lansia, pelayanan kesehatan juga diberikan kepada balita. "Pertumbuhan Arkan sangat baik, Bu!" seru seorang kader posyandu kepada seorang ibu muda yang menggendong balitanya. Pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan menjadi ritual wajib bagi para balita di sini.

Bajank Sukarmo, Kepala Desa Sapen menjelaskan, "Kami percaya, investasi terbesar adalah pada anak-anak. Mereka adalah masa depan desa ini." Pengecekan kesehatan terhadap balita ini juga menjadi upaya nyata desa dalam memerangi stunting.

Posyandu di Desa Sapen tidak berhenti pada pemeriksaan kesehatan. Tim posyandu juga melakukan inspeksi jentik nyamuk di rumah-rumah warga.

"Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Kami tidak mau ada warga yang terkena DBD, malaria, atau chikungunya," tegas Bu Eni, koordinator tim pemberantasan jentik.

Posyandu telah lama menjadi garda terdepan kesehatan masyarakat di pelosok negeri. Namun, di Desa Sapen, konsep ini dijalankan dengan semangat yang luar biasa.

Posyandu di Desa Sapen telah membuktikan diri sebagai lebih dari sekadar pos kesehatan. Ia adalah pusat interaksi sosial, sumber informasi kesehatan, dan yang terpenting, bukti nyata kepedulian masyarakat terhadap kesehatan bersama.

Semangat dari warga dan dedikasi para kader, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Posyandu adalah jantung kesehatan Desa Sapen. Ia berdenyut kuat, mengalirkan semangat hidup sehat ke seluruh penjuru desa.

Jadi, jika Anda berkunjung ke Desa Sapen dan melihat kerumunan warga di balai desa, jangan heran. Itu bukan arisan atau rapat desa biasa. Itu adalah Posyandu, benteng kesehatan yang menjadi kebanggaan warga Desa Sapen. [Paksi]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun