Mohon tunggu...
Damar Pamungkas
Damar Pamungkas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Yogyakarta

Hanya seoarang mahasiswa biasa yang mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugu Jogja: Pesona Lampu, Filosofis, dan Sejarah Yogyakarta

29 April 2024   15:31 Diperbarui: 29 April 2024   15:33 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gemerlap lampu jalanan mempercantik sang primadona Yogyakarta. Di malam yang tenang, Tugu Jogja memancarkan pesona yang mengagumkan. Keindahan ini memikat mata siapa saja yang menyaksikannya. Paduan lampu jalan, angkringan, kendaraan yang lalu lalang, dan kenangan membuat Tugu Jogja pantas disebut primadona Yogyakarta.

Namun, apa tujuan sebenarnya Monumen Putih ini dibangun? Adakah sesuatu yang melatarbelakanginya?

Sebagai salah satu sumbu filosofis Yogyakarta, Tugu Jogja memiliki sejarahnya tersendiri. Monumen ini dibangung pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono I, tepatnya pada tahun 1775. Pada awal pembangunannya bentuk Tugu Jogja tidak terlihat seperti saat ini. 

Pada awalnya Tugu Jogja bebentuk silinder (gilig), dengan puncak berbentuk bulat (golong). Bentuk awal dari Tugu Jogja sendiri dapat dilihat di monumen Golong gilig, yang berada di samping Tugu Jogja saat ini.

Tugu Golong gilig sendiri berubah pada 10 Juni 1867, setelah gempa besar yang melanda Yogyakarta saat itu. Sekitar tahun 1889, renovasi terhadap Tugu Golong Gilig mulai dilakukan oleh pemerintahan hindia belanda. Bentuk Tugu sendiri dirubah menjadi persegi dan diberi ornamen disetiap sisinya.

Seperti sumbu filosofis yang lainnya, Tugu ini memiliki artinya tersendiri. Jika dilihat dari bentuk lamanya atau Tugu Golong Gilig, bentuknya melambangkan golonging cipta, rasa, lan karsa untuk menghadap Sang Khalik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun