Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bertolak ke Mekkah dengan Membawa Setumpuk Rindu

25 Desember 2023   23:26 Diperbarui: 26 Desember 2023   00:27 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pembimbing dari kalangan tuanku dan ulama. Sebab, para tuanku belajar dan tahu banyak soal Mekkah dan Madinah ini.

Madinah dan Mekkah dipelajari sejak jadi santri oleh buya ini. Belajar sejarah Islam, sejarah perjuangan nabi, peradaban Islam rahmatan lil alamin yang dibangun oleh nabi.

Tekanan demi tekanan yang dialami nabi di Mekkah, membuat ajaran agama Islam berkembang dengan luas di Madinah.

Nabi Muhammad Saw bersama kaum Muhajirin disambut dengan antusias oleh warga Madinah yang dijuluki dengan kaum Anshar.

Sesuai dengan namanya, Jabal Magnet memiliki kandungan magnet yang sangat tinggi. Akibatnya mobil-mobil di daerah itu bergerak sendiri. Termasuk jarum kompas tidak dapat berfungsi akibat medan magnet yang sangat kuat.

Seperti dikutip di laman tempo.co, Jabal Magnet atau bukit magnet bernama asli Manthiqa Baidha atau perkampungan putih. Lembah ini juga disebut Lembah Jin. Keistimewaan Jabal Magnet terletak pada kemampuannya untuk mendorong kendaraan dengan kecepatan 100-120 kilometer per jam ketika persneling dalam posisi netral.

Berada di bukit yang tandus, sekitar 30 menit atau 60 kilometer dari pusat Kota Madinah.

Hanya kalimat zikir dan doa, serta wirid lainnya yang sudah dipelajari jemaah menjawab ketakjuban ciptaan Allah SWT di Madinah.

Untungnya, jemaah Majlis Zikir dan Sholawat Al-Wasilah ini rutin melakukan berbagai wirid dan pengajian.

Membiasakan shalawat, karena membaca shalawat suatu amalan yang bernilai tinggi. Apalagi dibaca sedang di Madinah, lantunan shalawat menjadi berkah tersendiri.

Shalat sekali waktu saja di Masjid Nabawi nilainya sama dengan 1.000 kali shalat di masjid lain selain dari Masjidil Haram Mekkah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun