Saling bersilaturahmi untuk jangka waktu yang panjang dan selamanya. Karena kebersamaan dan silaturahmi memberikan ruang kepada kita untuk hidup panjang dan lama.
Islam mengajarkan, bahwa silaturahmi memberikan rezki yang luas, umur yang panjang.
Menurut catatan Republik Online, ada 11 kubah yang menaungi Masjid al-Ghamamah. Ukurannya variatif. Kubah terbesar berada persis di atas mihrab, tempat imam memimpin shalat. Selain itu, Masjid al-Ghamamah juga dilengkapi dengan menara yang menjulang tinggi.
Di hari sama, Buya Bustanul Arifin Khatib Bandaro yang memimpin jemaah Majlis Zikir dan Sholawat Al-Wasilah Sumbar Pimpinan Buya Mashendri Malin Sulaiman ini juga mengirimkan dokumen kegiatan dan ziarahnya di Masjid Abu Bakar.
Tak jauh dari lokasi Masjid Nabawi dan sederetan dengan Masjid al-Ghamamah. Masjid Khalifah Abu Bakar ini juga punya nilai sejarah penting dalam peradaban Islam.
Menurut banyak sumber, dua hal yang membuat Masjid Abu Bakar ini ada di bumi Madinah. Pertama, sahabat Abu Bakar yang sekaligus mertua Nabi Muhammad Saw pernah shalat hari raya di lokasi itu.
Ya, shalat hari raya Abu Bakar bersama nabi dan penduduk Madinah. Abu Bakar adalah sahabat, mertua dan orang yang selalu membenarkan tindakan serta peristiwa yang dialami oleh nabi.
Kedua, tempat Masjid Abu Bakar itu dulunya merupakan tempat kediaman Abu Bakar itu sendiri. Kalifah pertama, Abu Bakar terkenal sahabat setia, orang tua, tempat beriya-iya dan berbukan-bukan dalam gerakan dakwah rahmatan lil alamin.
Kesetiaan sahabat Abu Bakar dengan nabi tak bisa disebutkan. Setia dalam suka dan duka. Abu Bakar digelar Siddiq. Abu Bakar Siddiq.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H