Peningkatan kapasitan ulama muda judul kegiatannya. Merupakan pelatihan yang difasilitasi Bagian Kesra Setdakab Padang Pariaman lewat pokok pikiran atau Pokir Ketua Komisi II DPRD Padang Pariaman Tuanku Afredison.
Pelatihan itu berlangsung dua hari, Sabtu dan Minggu, 23-24 Desember 2023 di salah satu hotel di Padang, Sumatera Barat.
Ketua Panitia Nurdin Tuanku Sutan menyebutkan, pelatihan peningkatan kapasitas ini menjadi penting, dalam membangun dunia pendidikan surau di Padang Pariaman.
"Semua peserta para tuanku dan ulama muda. Mereka ada yang dari pesantren, pimpinan surau, mengelola pendidikan surau," kata dia.
Kepada Tuanku Afredison, Nurdin Tuanku Sutan menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perjuangan, dalam menyuarakan kemaslahatan para guru mengaji ini.
"Kapan perlu pelatihan untuk peningkatan kapasitas guru mengaji ini dua kali diadakan dalam setahun," harapnya.
Tuanku Afredison yang Ketua DPC PKB Padang Pariaman ini menilai, sudah saatnya para guru mengaji, pimpinan surau dapat perhatian lebih dari pemerintah.
"Kita di Padang Pariaman terkenal banyak surau. Pendidikan agama tumbuh sesuai kondisi perkembangan di tengah masyarakat, namun kesejahteraan pengelola surau masih jauh dari harapan," ulas dia.
Sebagai wakil masyarakat yang berangkat dari surau, Tuanku Afredison memfokuskan pokok pikirannya ke surau ini, terutama soal kapasitas pimpinan dan pengelola pendidikan surau.
"Alhamdulillah, lewat suara kita, honor guru mengaji dari pemerintah sudah ada peningkatannya. Kedepan hal itu terus kita perjuangkan di APBD Padang Pariaman, lewat bahasan di lembaga wakil rakyat," ungkapnya.
Prof Duski Samad Tuanku Mudo dalam memberikan materi menyampaikan, inilah salah satu keuntungan bagi kalangan surau yang bisa jadi anggota dewan.
Menurut guru besar UIN Imam Bonjol Padang ini, pelatihan ini adalah bagian dari meningkatkan kecerdasan emosional.
Pasca ini, kata dia, harus lahir kreatif dan inovatif untuk pengembangan diri dan lembaga surau. Sebab, era digitalisasi menuntut para ulama muda untuk kritis, berfikir secara sistemik, dan punya keterampilan tekhnologi.
"Selama ini, kita dihadapkan pada situasi dan kondisi yang sulit untuk merubah metode yang digunakan. Padahal, metode pembelajaran yang lahir dari kreatif, menuntut lahirnya perubahan," katanya.
Yang perlu jadi perhatian, adalah tidak boleh merubah ideologi, nilai dan norma yang sudah kuat di kalangan tuanku itu sendiri.
"Di sini pentingnya kapasitas. Kapasitas akan hadir dari belajar sepanjang hayat. Kapasitas akan menentukan pendapat dan sekaligus pendapatan," kata Duski Samad.
Asisten I Setdakab Padang Pariaman Rudy Rahmad menyampaikan terima kasih pada anggota dewan Tuanku Afredison, yang telah memberikan yang terbaik untuk masa depan guru mengaji.
"Alhamdulillah, posisi Padang Pariaman dalam MTQ tingkat Sumbar yang baru selesai di Solok Selatan, cukup meningkat," ujar dia.
Terjadinya peningkatan itu, katanya, tak terlepas dari peran besar guru mengaji yang ikhlas mengabdi di tengah masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H