Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keutamaan Shalat Arba'in di Madinah

22 Desember 2023   08:56 Diperbarui: 22 Desember 2023   09:04 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana jemaah di Madinah yang hendak Zuhur berjamaah di masjid, Kamis kemarin. (foto dok pribadi)

Madinah al-Munawwarah. Kota ini sejuk, lebih sejuk dari Mekkah. Kota ini banyak menyimpan keistimewaan.

Tak salah jemaah umrah PT Malika Wisata Utama lebih memilih Madinah duluan, ketimbang Mekkah.

36 jemaah dibawah pimpinan Buya Bustanul Arifin Khatib Bandaro sejak Rabu 20 Desember 2023 telah menikmati indah dan sejuknya Madinah.

Menurut Zuhairi Misrawi, Madinah menyimpan pesan yang sangat kuat agar kehidupan umat dibangun di atas prinsip saling menghargai, saling menghormati, dan saling menerima.

"Nabi Muhammad Saw telah menjadikan Madinah sebagai laboratorium toleransi yang paling otentik, karena nilai-nilai tersebut dapat diterapkan di Madinah, yang mana tidak dapat diterapkan di Mekkah".

Sejak dulu, di Madinah rumah warga dibangun besar-besar. Bertingkat. Lantai satu biasanya untuk menyimpan barang-barang, sedangkan lantai atas untuk istirahat dan tempat keluarga.

Makanya, ketika Nabi Muhammad hijrah dari Makkah ke Madinah, kaum Anshar tidak merasa kewalahan menerima gelombang kedatangan kaum Muhajirin.

Nabi sendiri tiba di Madinah setelah melewati perjalanan panjang, perjalanan yang penuh risiko, tinggal di rumah Abu Ayyub al-Anshari.

Di Madinah terkenal mudah diterapkan toleransi. Beda halnya dengan Mekkah. Di Mekkah dengan mudahnya ditemukan perselisihan antar kaum dan kabilah.

Sering bersua cikcok, dan susah untuk didamaikan. Mekkah mewarisi tradisi jahiliah. Keras, dan awal nabi mengembangkan agama, selalu berbenturan.

13 tahun lamanya nabi di Mekkah, mengajarkan kalimat tauhid dan kalimat syahadat, tetapi tak banyak yang dapat. Nabi banyak menerima olokan, cemoohan, dan cacian.

Tetapi setelah tiba di Madinah, melalui proses yang berliku, ajaran Islam menampakkan cahaya keagungannya.

Satu hal peristiwa yang paling tragis dialami umat Islam dan Madinah, adalah perang Uhud.

Disebut tragis, karena dalam peperangan itulah banyak umat Islam menerima kekalahan. Korban berjatuhan.

Gunung Uhud adalah gunung yang sangat dekat di kota Madinah. Peristiwa perang Uhud ini, menjadi sejarah spektakuler dan menjadi pelajaran tersendiri.

Awalnya setelah banyak korban di kalangan lawan, nabi sudah melarang untuk tidak terus menyerang. Namun, semangat juang yang menggebu, sebagian besar pasukan Islam terus naik gunung itu.

Nah, dari atas gunung Uhud itulah, bombardir anak panah dan senjata lainnya menghujani umat Islam. Korban pun berjatuhan.

Karena ingin merebut harta rampasan perang dan lalai akan perintah nabi itulah, Hamzah meninggal dunia secara tragis. 

Madinah terletak 500 meter di utara Mekkah, di tanah yang lapang, banyak tersedia air, pepohonan dan rumah besar.

Musim haji, Masjid Nabawi adalah tempat ibadah yang utama Shalat Arba'in, yakni shalat berjamaah 40 waktu atau delapan hari berturut-turut, tanpa tinggal sewaktu pun.

Dalam sebuah hadist disebutkan, siapa yang melakukan shalat 40 waktu di masjid aku, maka dia terbebas dari api neraka dan kemunafikan.

Sungguh ini menjadi sebuah keistimewaan tersendiri terhadap Madinah. Tempat di mana nabi membangun peradaban Islam yang toleran, damai dan keagungan tersendiri.

Shalat Arba'in ini menjadi impian setiap umat yang punya kesempatan datang ke Madinah. Baik datang sebagai tamu Allah SWT lewat haji maupun umrah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun