Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Ali Bakri dan Inspirasi Kesuksesan

15 November 2023   09:13 Diperbarui: 15 November 2023   10:04 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
H. Ali Bakri, tokoh rantau sukses yang peduli terhadap kampung. (foto dok damanhuri)

Pertandingan voli antar wilayah, Sumbar berhadapan dengan Lampung, membuat kami peninjauan Porwil XI Pekanbaru, Riau Sabtu 11 November 2023 itu merasa puas dan gembira.

Ada rasa bangga tersendiri, usai Sumbar taklukkan 2-0 Lampung ketika kami meninggalkan GOR di tengah kota itu, meskipun pertandingan harus satu set lagi.

Kami tak sempat menyambangi pemain. Janjian dengan Ali Bakri bertemu di tokonya, sore itu membuat penontonan voli diakhiri.

Sebelumnya, Makpondino aktif berkomunikasi dengan Ali Bakri ini. Mak Pon, begitu dia sering disapa Hendri Gusvira dan Bandaro selama dalam perjalanan Padang Pariaman - Pekanbaru.

Mak Pon, Hendri Gusvira dan Ali Bakri sudah lama saling berkenalan. Tak sekedar berkenalan, tapi sepermainan di kala usia anak-anak dan remaja dulunya. Ali Bakri sepertinya tidak sabaran ingin bersua dan bersilaturahmi dengan kami.

Pun berita duka salah seorang kerabat Hendri Gusvira dan Mak Pon, ikut membuat suasana sedikit tegang, menjelang kami bersua di toko emasnya Ali Bakri.

Tiba di tengah Pasar Kodim, Magrib menjelang. Suara azan sudah mulai bersahutan di masjid dan mushalla di tengah kota bumi Lancang Kuning itu.

"Cari saja tempat parkir di ujung itu," begitu bunyi kabar dari Ali Bakri lewat sambungan telpon ke Mak Pon.

Untuk memastikan tempatnya, pas tiba di depan toko pun Mak Pon kembali menelpon. Keluar Ali Bakri dari ruangan kerjanya, baru kami masuk.

Ali Bakri keluar dengan penuh senyum. Tentu sudah sekian lama tak bersua dengan karibnya Hendri Gusvira dan Mak Pon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun