Diskusi panjang dan berisi
Cerita dengan Ali Bakri ini, tentu acara khusus di luar tugas negara yang sedang kami emban di Kota Pekanbaru, yakni Porwil XI yang sedang berlangsung.
Kami diperjalankan oleh KONI Kabupaten Padang Pariaman. Porwil XI atau iven olahraga pra PON, tentu bagian terpenting dalam membangun olahraga yang baik di KONI itu sendiri.
Sambil menyelam minum air. Sekali merangkul dayung dua tiga pulau terlampaui. Ya, menyaksikan Porwil XI tuntas, bersua dengan sebagian tokoh rantau juga selesai.
Ali Bakri adalah tokoh rantau. Terbilang sukses, banyak relasi, terkoneksi dengan semua kalangan. Asli Koto Baru, Kecamatan Padang Sago.
Koto Baru dia lebih dekat ke Sungai Sariak, ketimbang Padang Sago. Dia bersuku Koto, dekat Surau Batuang rumah orangtuanya.
Dia menyebut kampungnya Koto Baru itu sebagai anak dalam. Kenapa! Koto Baru memang sedikit terlambat dapat kemajuan dibanding nagari di seberangnya, Sungai Sariak.
Di kampung orang memanggilnya Udo Kiri. Udo sama dengan sapaan uda, lantaran sudah banyak masyarakat yang berusia di bawah dia.
Menurut masyarakat Koto Baru, Ali Bakri memang lebih senang disapa udo. Dukungan politiknya jarang meleset.
Meskipun jarang di kampung, komunikasinya lancar terhadap kampung.
Makanya, untuk DPRD Padang Pariaman di Dapil IV yang meliputi Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, V Koto Kampung Dalam, Padang Sago, V Koto Timur dan Patamuan, Ali Bakri bisa tegak dua sampai empat kaki.