Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Cerita Ali Bakri terhadap Hendri Gusvira, Menunggu 11 Lagi di Kampung

13 November 2023   14:16 Diperbarui: 13 November 2023   14:52 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diskusi panjang dan berisi

Cerita dengan Ali Bakri ini, tentu acara khusus di luar tugas negara yang sedang kami emban di Kota Pekanbaru, yakni Porwil XI yang sedang berlangsung.

Kami diperjalankan oleh KONI Kabupaten Padang Pariaman. Porwil XI atau iven olahraga pra PON, tentu bagian terpenting dalam membangun olahraga yang baik di KONI itu sendiri.

Sambil menyelam minum air. Sekali merangkul dayung dua tiga pulau terlampaui. Ya, menyaksikan Porwil XI tuntas, bersua dengan sebagian tokoh rantau juga selesai.

Ali Bakri adalah tokoh rantau. Terbilang sukses, banyak relasi, terkoneksi dengan semua kalangan. Asli Koto Baru, Kecamatan Padang Sago.

Koto Baru dia lebih dekat ke Sungai Sariak, ketimbang Padang Sago. Dia bersuku Koto, dekat Surau Batuang rumah orangtuanya.

Dia menyebut kampungnya Koto Baru itu sebagai anak dalam. Kenapa! Koto Baru memang sedikit terlambat dapat kemajuan dibanding nagari di seberangnya, Sungai Sariak. 

Di kampung orang memanggilnya Udo Kiri. Udo sama dengan sapaan uda, lantaran sudah banyak masyarakat yang berusia di bawah dia.

Menurut masyarakat Koto Baru, Ali Bakri memang lebih senang disapa udo. Dukungan politiknya jarang meleset.

Meskipun jarang di kampung, komunikasinya lancar terhadap kampung.

Makanya, untuk DPRD Padang Pariaman di Dapil IV yang meliputi Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, V Koto Kampung Dalam, Padang Sago, V Koto Timur dan Patamuan, Ali Bakri bisa tegak dua sampai empat kaki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun