Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Yohanes Wempi Menilai, Gagasan Besar Muslim Kasim dan Ali Mukhni Harus Dilanjutkan

31 Oktober 2023   23:45 Diperbarui: 31 Oktober 2023   23:56 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yohanes Wempi diskusi soal karya Muslim Kasim dan Ali Mukhni yang masih terbengkalai di Padang Pariaman. (foto dok damanhuri)

Banyaknya proyek besar berskala provinsi dan pusat di Padang Pariaman yang terbengkalai, dinilai sebagai tidak adanya suara anggota dewan Sumbar dari Dapil ini.

Adalah Yohanes Wempi, calon anggota DPRD Sumbar dari PKS Dapil Sumbar II, Padang Pariaman dan Kota Pariaman bicara demikian, Selasa 31 Oktober 2023 di Podcast Padang Pariaman bicara di MCS Pauh Kambar.

Contoh nyata, kata mantan anggota DPRD Padang Pariaman ini, jalan lingkar Duku - Sicincin. 

"Bertahun-tahun jalan ini dibiarkan. Ini termasuk karya dan gagasan mendiang Bupati Muslim Kasim dan Ali Mukhni, yang sampai hari dibiarkan terbengkalai," kata dia.

Padahal, jalan itu tinggal pengaspalan. Empat jembatan besar sudah selesai. Ini dirintis dulunya, adalah bagian dari mengurangi kemacetan Lubuk Alung dan Sicincin.

"Sebenarnya, kalau anggota DPRD Sumbar tujuh orang dari Piaman ini mau dan mampu bersuara, apalagi mengalokasikan pokok pikirannya ke jalan lingkar ini, persoalan macet di dua lokasi itu sudah tidak ada lagi," ujar Yohanes Wempi.

Caleg dengan nomor urut dua yang berani memberikan 100 persen gajinya jika terpilih jadi anggota dewan ini, menilai bisa dilihat jejak digital para politisi DPRD Sumbar asal daerah ini, soal kelanjutan jalan demikian.

Begitu juga Main Stadion Sumbar di Sikabu Lubuk Alung. "Proyek yang begitu besar dan megah, tapi belum bisa termanfaatkan sampai sekarang," ungkapnya.

Yohanes Wempi mendorong Pemrov Sumbar untuk segera mengambil langkah tepat. Mendirikan Kantor Dispora di situ, sehingga stadion bisa dimanfaatkan dengan baik.

Belum lagi irigasi yang besar, yang rusak dan tidak berfungsi, nyaris luput dari pengawasan wakil masyarakat di provinsi.

Bicara pangan, mau tak mau irigasi sebagai sarana utama dalam peningkatan pangan ini harus sehat dan lancar.

"Kalau irigasi rusak, seperti yang dialami irigasi di Kapalo Hilalang yang mengaliri ratusan hektar sawah petani, maka perekonomian merosot," sebut Yohanes Wempi.

Begitu juga Irigasi Anai II yang sudah lama, dan tidak berfungsi, harus segera dicarikan solusinya. Dan solusi ini ada di provinsi. Intervensi dan suara wakil rakyat asal daerah ini, sangat dituntut, agar kesusahan masyarakat petani tidak berlangsung lama.

Yohanes sendiri ingin memberikan yang terbaik soal ini. Jika perjuangannya berhasil jadi wakil rakyat di Sumbar, prioritas utama yang akan disuarakannya itu, adalah warisan Muslim Kasim dan Ali Mukhni yang masih terbengkalai ini.

Dia ingin gagasan besar Muslim Kasim dan Ali Mukhni dilanjutkan dengan baik. Sebab, semua gagasan yang sudah dimulai itu mempunyai azas manfaat yang amat luar biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun