Begitu juga di Padang Pariaman, pun terjadi penurunan. "Saya mengajak Muhammadiyah saat ini, untuk berkolaborasi dengan pemerintah, dalam mengentaskan kemiskinan ini," ulas dia.
Dasril, merasa terharu ketika Musda mendapatkan suara terbanyak. Dia tak membayangkan sebelumnya. Meski alumni UIN, tapi dia tak merasa ulama. "Orang tahu, saya pengacara, tak terdengar sebagai ulama," katanya.
"Saya minta dan mohon dukungan dari yang tua-tua. Hanya lima yang senior, selebihnya anak muda alias yunior," katanya.
Muhammadiyah, katanya, adalah ormas besar, bahkan sudah dicap sebagai organisasi terkaya. Banyak aset dan amal usaha Muhammadiyah yang menjadi dasar pergerakan organisasi. Tetapi di Padang Pariaman, Muhammadiyah masih belum besar.
"Kita yang diamanahi memimpin PDM saat ini bertekad untuk membangun gedung dakwah Muhammadiyah di Padang Pariaman," katanya.
Dulu, katanya, kantor Muhammadiyah selalu pindah dari satu tempat ke tempat lain.
Di samping gedung dakwah Muhammadiyah, kata Dasril, konsep kedepannya, adalah pengkaderan. Yang mengurus masjid, harus paham dengan ideologi Muhammadiyah itu sendiri.
Camat Lubuk Alung Dion Franata menyebutkan, selamat dan sukses pengukuhan pengurus baru. "Dan terima kasih kepada pengurus lama yang memberikan pengabdian di organisasi ini," katanya.
Ali Mukhni, penasehat Muhammadiyah Padang Pariaman mengatakan, Muhammadiyah adalah organisasi besar dan terbesar di dunia.
Tugas berat kedepan, katanya, sangat berat. Semoga pengurus baru amanah dan mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
"Banyak kenakalan remaja, persoalan lingkungan dan lainnya, adalah jadi tugas Muhammadiyah dalam beramar makruf nahi mungkar," katanya.