Sebagai partai besar, Golkar telah banyak melahirkan tokoh hebat di republik ini. Politik yang sangat demokratis, memang di partai beringin ini tempatnya.
Golkar tak bertumpu pada satu figur. Nilai-nilai kebersamaan dan demokrasi menjadi pondasi dasar untuk merekrut kadernya.
Golkar bisa kita sebut sebagai partai yang amat dinamis. Berbagai golongan masyarakat ada di dalamnya.
Partai ini punya organisasi sayap yang didirikan dan yang mendirikan. Karena banyak kelompok masyarakat itulah, membuat Golkar susah untuk dilumpuhkan.
Melihat percaturan politik Pilpres saat ini yang didominasi tiga Capres; Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, sepertinya butuh Golkar untuk penopang kemenangannya.
Artinya, kartu as kemenangan Capres pada Pilpres 2024, akan sangat ditentukan dimana Golkar berada.
Makanya, politik dinamis masih dimainkan Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto. Dia mendatangi dan didatangi oleh tokoh penting partai lain, tentunya untuk membangun politik yang bagus.
Baik untuk Pileg maupun Pilpres. Hebatnya, Golkar kian diperhitungkan ketika kemelut internal sedang bergejolak.
Tuntutan Munaslub Partai Golkar masih menggelinding. Sementara safari politik Airlangga Hartarto juga tak kalah serunya, untuk ketentuan koalisi yang belum komit hingga saat ini.
Nurdin Halid, salah seorang tokoh penting Golkar melihat kebesaran partai ini juga ada dari berkah kemelut ini.