Selalu ada momen keramaian di Villa yang dia buat di komplek pasar nagari. Kalau tak membagikan zakat, ya membagikan daging kurban.
Idul Adha juga disebut sebagai "Hari Raya Kurban". Kurban ibadah sunah muakad, mendekati wajib bagi umat Islam yang memiliki kelebihan harta.
H. Sagi adalah representasi masyarakat yang memiliki kekayaan lebih, sehingga kurbannya pun bernilai miliaran rupiah. Sama dengan zakat tiap tahun, juga miliar uang kontan yang dibagikan ke masyarakat.
Paling tidak, fenomena pembagian kurban H. Sagi ini membuat semua orang ikut berkurban. Terutama masyarakat penerima manfaat, juga harus berkurban.
Ya, kurban waktu. Saking banyak dan ribuan orang mengantri mengambil daging, tentu memakan waktu yang tidak sebentar.
Masyarakat harus sabar mengantri, berkurban waktu dan perasaan tentunya, untuk bisa dapat daging kurban. Panitia pun ikut berkurban tenaga, demi sukses dan lancarnya pendistribusian daging itu.
Armontoni Datuak Sinaro Panjang berharap dan ingin pembagian itu selesai sesuai target waktu yang sudah dimatangkan panitia sebelumnya.
Begitu juga para penerima, rasanya lengkap seluruh masyarakat. Sebab, lebih dari 3.500 kupon sudah dibagikan ke masyarakat, dan dagingnya sudah diasingkan saat sapi selesai disembelih.
Panitia yang banyak, punya job kerja yang sudah ditentukan. Yang memotong, lalu ada yang membuka kulit, mencincang daging, dan ada pula yang memadukan ke plastik usai dionggok-onggok untuk selanjutnya dibagikan ke masyarakat.
"Semoga kurban ini memberikan keberkahan buat semua masyarakat nagari, kecamatan dan Kabupaten Padang Pariaman," katanya.
Begitu juga H. Sagi, selalu diberikan kesehatan dan kekuatan oleh Allah SWT, sehingga terus berbuat dan berkurban di tengah masyarakat setiap tahunnya.