NU lahir tak bisa dilepaskan dari pengaruh besar pesantren. 100 tahun yang lampau, dalam zikir yang panjang, ancaman ziarah kubur dilarang di mana-mana, maka NU hadir menguatkan itu kembali.
Lewat bahasa isyarat KH Kholil Bangkalan kepada KH Hasyim Asy'ari, utusan itu pulang pergi Jombang - Bangkalan dengan berjalan kaki.
Membawa sebuah tasbih dan sebuah tongkat pemberian KH Kholil Bangkalan, lalu diberikan ke KH Hasyim Asy'ari oleh utusan tadi, maka dalam kebersamaan ulama hadirlah NU.
Pun, KH Ridwan Abdullah menciptakan lambang NU dengan beribadah, shalat istikharah dan zikir, lalu datang petunjuk dalam mimpi.
Lambang bola dunia yang dilingkari dengan sembilan bintang, serta buhul tali, langsung dari petunjuk yang di atas.
Begitu KH Ridwan Abdullah menceritakan, ketika semua ulama termasuk KH Hasyim Asy'ari minta penjelasan makna lambang tersebut.
Tradisi dan budaya yang berkembang dalam beragama di tengah masyarakat, merupakan kekuatan NU dalam membangun peradaban.
"Merawat Jagat, Membangun Peradaban". Ini tema besar yang diangkat dalam momen 1 Abad NU.
Makanya, momen seabad NU dan menyongsong abad kedua, seluruh warga NU dan tokoh bangsa hadir untuk memulai abad kedua itu.
Memulai kerja hebat dan bagus untuk masa depan, harus lewat berkah ulama. Doa ulama yang gigih berjuang dulunya, akan menjadi landasan dalam membangun bangsa dan dunia ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI