Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kampanye Dialogis Penting Dilakukan di Kampus

3 September 2022   20:11 Diperbarui: 3 September 2022   20:21 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampanye di kampus sangat penting dilakukan. Namun, kampanye di kampus tentu harus dengan cara tersendiri. Tak sama dengan tempat kampanye lainnya.

Kampus dan mahasiswa, serta pelaksana perguruan tinggi itu adalah masyarakat yang punya hak memilih dan dipilih dalam Pemilu, Pilpres dan Pilkada.

Saya rasa, Bawaslu yang membuat larangan kampanye di kampus, perlu meralat aturan itu. Kampanye di kampus lebih cocok dengan sistem kampanye dialogis, diskusi panel, workshop dan tidak kampanye orasi.

Dengan kampanye seperti itu, rutin pula dilakukan di kampus, baik oleh KPU dan Bawaslu selalu penyelenggara pemilu, maupun oleh kampus itu, akan menjadi tersosialisasinya pendidikan demokrasi di kampus tersebut.

Bahkan, negara akan menghadirkan pemimpin yang punya wawasan luas. Punya nilai intelektual yang tinggi, akibat digodok terus dalam kampanye di kampus.

Dan kampus harus membuka diri, demi pendidikan politik lewat kampanye demikian. Nah, tentu kampus harus menyiapkan konsep yang matang bila hendak membuka diri untuk dijadikan tempat kampanye.

Akan tercipta konsep yang bagus, bila kampanye Pilpres diadakan di kampus. Konsep dalam menentukan pilihan dan semangat memilih, serta konsep kriteria calon Presiden serta calon kepala daerah yang akan dihasilkan oleh Pemilu.

Momen pemilu serentak 2024, adalah pemilu yang tepat untuk melakukan kampanye di kampus. Ya, itu tadi. Kampanye dialogis, yang akan memperkaya keilmuan demokrasi di kalangan mahasiswa dan kampus itu sendiri.

Saya menilai, kampanye Pilpres dan Pilkada yang maksimal dilakukan di kampus, akan mampu merubah mindset para mahasiswa, yang selama ini lebih cenderung melakukan demonstrasi, turun ke jalan, ketika menyikapi kinerja pemerintah misalnya.

Kampus akan lebih mengutamakan dialogis, dengan mendatangi dewan secara perwakilan misalnya, ketika ada kebijakan pemerintah yang dinilai memberatkan masyarakat.

Jadi, kampanye dialogis secara berkesinambungan, dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat dan penyelenggara, serta oleh calon itu sendiri di kampus, akan mampu memberikan yang terbaik buat perjalanan demokrasi kita selama ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun