Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Terapkan Istilah Sama Masak Rambai dengan Kepundung, Mari Rebut Kembali Kejayaan Golkar

17 Juli 2022   13:43 Diperbarui: 17 Juli 2022   13:46 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partai yang banyak diinginkan untuk bubar, ternyata kokoh dan kuat, serta ikut terus menentukan arah kebijakan daerah dan republik ini.

Golkar dengan paradigma barunya, 1999 itu masih punya pengaruh yang kuat di Padang Pariaman. Hasil pemilu masih menempatkan seorang kadernya di pimpinan dewan, yakni Mukhtar BS.

Termasuk pemenang kedua setelah PPP yang jadi ketua dewan kala itu, yakni Anasdi Nazar.

Pergantian pengurus di tubuh Golkar, membuat partai ini kian mantap menembus pemilu 2004, dengan kemenangan yang cukup signifikan, dan Ketua DPD Golkar Yulius Danil saat itu jadi Ketua DPRD Padang Pariaman.

Yulius Danil mampu jadi tokoh hebat daerah ini. Dia maju tak di daerah basis dia. Dia berangkat dari Dapil IV Padang Pariaman yang meliputi Lubuk Alung, Batang Anai, dan Sintuak Toboh Gadang kala itu.

Pemilu berikutnya, 2009 Yulius Danil berpindah haluan, tapi kata dia tidak mengkhianati Golkar. Dia pindah ke kota Pariaman dengan maju dari partai lain, dan itu berhasil pula.

Sementara, pemilu 2009 itu Golkar Padang Pariaman masih terbilang kuat, meski dikalahkan oleh Demokrat yang menduduki ketua dewan. Golkar saat itu hanya di wakil ketua dewan yang diduduki Desril Yani Pasha.

Ketua DPD Golkar sudah di tangan Faisal Arifin Rangkayo Majo Basa. Petaka dari hasil pemilu 2009 ini, tiga pimpinan dewan, Eri Zulfian, Desril Yani Pasha, dan Yusalman tersandung kasus hukum yang membuat ketiga diangkut ke tahanan.

Nah, Faisal Arifin mampu kembali menaikan popularitas partai ini di tengah masyarakat. Pemilu 2014, berhasil mengantarkannya ke kursi ketua dewan.

Politik di DPRD Padang Pariaman dibawah kendali pimpinan dewan Faisal Arifin, Mothia Azis Datuak Nan Basa, dan Januar Bakri berjalan mulus sampai akhir masa jabatan.

Dinamika yang berjalan masih terkendali dengan baik, membuat marwah wakil rakyat terjaga dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun