Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Koto Padang dengan Sentra Pinang Wangi

23 Juni 2022   10:43 Diperbarui: 23 Juni 2022   10:48 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bibit pinang wangi hasil karya Syamsul Bahri bersama Keltan Wartani. (foto dok damanhuri)

Lahannya yang penuh bukit yang tinggi dan lurah yang curam, membuat Koto Padang cocok dengan banyak tanaman. Tanaman tua apalagi, sangat dominan dan paling ditanam di kampung itu.

Dulu, tanaman coklat paling dikenal di Nagari Sikucua Barat itu. Di samping kelapa sebagai tanaman tua dan tahan lama. Namun, sekarang coklat mulai hilang dan berganti dengan pinang wangi.

Ketua Keltan Wartani Syamsul Bahri menilai, memang segala jenis tanaman sangat cocok di nagarinya. Faktor bukit dan lurah yang curam, membuat tanahnya subur untuk semua jenis tanaman.

"Wartani di samping memasyarakatkan tanaman jeruk lemon dan nipis, juga menggiatkan tanaman pepaya," kata dia.

Kalau dikalkulasikan, kata dia, di nagari ini paling banyak itu tanaman pinang wangi.

"Kita pun sudah lama membuat sentra pembibitan pinang wangi. Dan sudah banyak bibit ini yang pergi ke luar daerah Sumatera Barat," kata wali, begitu Syamsul Bahri akrab disapa banyak orang 

Hasil pembibitan pinang wangi Wartani ini telah sampai ke daerah Sumatera Selatan. Baru-baru ini diangkut ke Kepulauan Mentawai.

Wali dengan Keltan Wartani -nya memang terkenal banyak membibitkan berbagai jenis tanaman. Dia dinilai berhasil jadi contoh petani yang baik.

Tidak hanya menanam, membibit pun hebat dan banyak beredar hasil karya bibitnya.

Soal tanaman buah-buahan jangan di tanya. Cukup banyak dan semua jadi di nagari yang penuh bukit dan lurah itu.

Mulai dari buah yang mahal, seperti durian, hingga buah yang tinggi, seperti jengkol, termasuk buah-buahan yang paling banyak tumbuh di nagari itu.

Khusus untuk sertifikasi pinang wangi, Sikucua Barat ini nagari pertama di Padang Pariaman. Artinya, pinang wangi yang beredar di berbagai nagari di daerah ini, berasal dari kampung ini.

Makanya, Wartani yang dipimpin Syamsul Bahri tetap menggalakkan pembibitan ini. Tak hanyak di Koto Padang dia membuat sentra pembibitan ini, tapi juga disebarnya ke nagari tetangga, tempat dia tinggal di Lampanjang, Nagari Kuranji Hilie.

Keliling rumah keluarganya di Lampanjang berjejer bibit pinang wangi, dan bibit tanaman lainnya. 

Bagi yang ingin mencari bibit pinang wangi atau buah pinang itu untuk dibibir, silakan saja berkabar.

Dengan senang hati dia sediakan sesuai permintaan pasar. Soal harga, bisa bernegosiasi.

Baginya yang penting, bibit pinang wangi yang dia jual mampu menghasilkan dan meningkatkan kesejahteraan petani yang menanamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun