Ya, program pemerintah pusat lewat perjuangannya duduk di DPR RI. Dan itu dirasakan masyarakat, meskipun belum semuanya yang merasakan.
Kehadiran spanduk dan baliho ajakan membangun bersama, tentu bagian dari ajakan masyarakat untuk beropini. Silakan masyarakat bernarasi, sesuai pengetahuan masing-masing dalam mencerna pesan demikian.
Bahwa dia akan maju jadi Calon Bupati Padang Pariaman, bisa jadi seperti itu. Dan juga bersilewaran "ota lapau" soal Pemilu 2024, dan Pilkada serta segala kemungkinannya.
Yang jelas, spanduk ajakan kebersamaan ini telah menyungkup daerah ini. Dari utara ke selatan nyaris ada dan terpampang spanduk tersebut.
Bisa jadi, lewat spanduk itu Ajo ingin memanaskan mesin partai Golkar. Di samping dia dan kader, spanduk warna kuning itu juga pakai lambang partai Golkar.
Apalagi tahapan helat pesta demokrasi ini telah dimulai. Sebagai peserta pemilu, wajar dan pantas tokoh dan kadernya, apalagi pengurus memanaskan mesin partai, lewat sebaran spanduk.
Bagi Ajo, tak ada kegiatan masyarakat yang tidak diikutinya. Sepanjang dia tahu dan diberi tahu, dan tidak ada berbenturan, dengan senang hati dia hadir.
Begitu orang Golkar menyebutkan setiap berkegiatan di tengah masyarakat. Mudah dihubungi, enak diajak diskusi dan menerima serta senang dengan bahasa asli Piaman, membuat masyarakat tak ragu lagi soal komitmennya untuk kemajuan kampung.
Padang Pariaman termasuk daerah yang susah membangun. Membangun yang besar mesti pakai anggaran pusat. Menjemput dana pusat ini, tak semua tokoh yang mampu.
Nah, Ajo punya ini. Sebuah modal besar untuk daerah nantinya. Dan terasa patut sangat banyak orang di daerah ini menggantungkan ribuan harapan pada Ajo, agar bisa turun membenahi kampung ini.
Apalagi saat ini sangat banyak bengkalai lama tertonggok saja. Mau dilanjutkan pembangunannya, tak jelas juga. Pun mau dihentikan, tak juga ada kepastian untuk itu.