Sepertinya, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Padang Pariaman mengalami krisis air, dan petugas serta pegawai perusahaan daerah itu pun dinilai tidak becus menangani keluhan pelanggannya.
Gatot, seorang warga Perumahan Batang Anai Lestari I merasakan ada yang tidak beres di PDAM. Pasalnya, sudah 10 hari air tak hidup-hidup.
"Tiap hari saya beli air galon untuk mandi dan keperluan lain. Ini tentunya menyusahkan. Sedangkan jalur PDAM sudah masuk, tapi tak berfungsi," kata Gatot, Selasa (24/5).
Gatot mengaku masuk jaringan PDAM ke rumahnya di Nagari Katapiang itu lewat jalur normal. Tidak jalur subsidi. "Apa gunanya jaringan ini, kalau airnya tak ada," ungkap dia.
Tak hanya Gatot, sejumlah masyarakat di komplek perumahan lainnya pun merasakan demikian.
"Ini soal pelayanan. Pastikan seorang direktur PDAM itu orang mampu bekerja secara maksimal, kepuasan pelanggan jadi yang utama," tegas dia.
Gatot minta, kalau direktur PDAM tak mampu mencarikan solusi ini, sebaiknya diganti dengan tenaga yang lebih mampu.
Air adalah kebutuhan utama setelah listrik di dalam rumah. Orang bisa sakit, bila kondisi air PDAM seperti ini.
Direktur PDAM Padang Pariaman Aminuddin mengakui dan menerima keluhan pelanggan tersebut.
"Ya, kita sedang krisis air saat ini. Untuk perumahan itu, kita sedang mencari solusinya di jalur Salisikan," ujar dia, Selasa (24/5).
Menurutnya, tadi siang pihaknya juga membahas masalah ini. "Jadi, kalau tak bisa jalur Salisikan, kita akan mengirim tengki ke sana," ujarnya.
Memang, katanya, hampir seluruh perumahan mengalami hal demikian. "Kita akan tangani secepatnya," ulas dia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H